MADIUN-MARITIM: Kementerian Ketenagakerjaan memberikan diseminasi penempatan dan pelindungan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) bertema ‘Saya Indonesia’ kepada 250 calon PMI di kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (16/5/2024).
Diseminasi diberikan kepada 250 calon PMI sebelum mereka bertolak menuju negara penempatan di Hong Kong, Taiwan, Singapura, Malaysia, dan negara di kawasan Asia Pasifik lainnya.
Plt. Dirjen Binapenta & PKK Kemnaker Estiarty Haryani mengatakan, diseminasi bertujuan agar ke-250 calon pekerja migran memperoleh wawasan pelindungan sesuai UU No 17 Tahun 2018 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, secara umum dan dari aspek kesehatan.
“Para calon pekerja migran harus benar-benar dipersiapkan dengan baik. Utamanya dari aspek kualitas atau kompetensi, agar nantinya dapat berkompetisi atau tidak kalah dengan pekerja migran dari negara-negara lainnya,” ujar Estiarty Haryani melalui siaran pers Biro Humas, Kemnaker.
Direktur Bina P2PMI Kemnaker Rendra Setiawan dalam kesempatan itu mengatakan, dengan memiliki kompetensi dari sisi bahasa maupun dari sisi keterampilan, maka dapat meminimalisir terjadinya permasalahan pada saat bekerja di luar negeri.
“Apabila kita memiliki kompetensi, maka kita memiliki posisi tawar yang tinggi dan dengan memiliki kompetensi, kita dapat melindungi diri, sebab pelindungan pekerja itu, sejatinya berawal dari diri sendiri,” lanjut Rendra.
Selain itu, dari sisi kesehatan, PMI perlu diberikan informasi secara utuh sebelum berangkat ke negara penempatan. Seperti informasi mengenai penyakit menular, mengenali penyakit yang terjadi di tempat kerja, dan bagaimana cara memitigasi atau mencegah penyakit yang dimulai dari diri sendiri.
Rendra mengungkapkan, selama tahun 2023 sebanyak 274.965 PMI telah ditempatkan di berbagai negara. Taiwan menjadi negara yang menduduki jumlah penempatan terbanyak, yaitu 83.216 orang, disusul Malaysia 72.260 dan Hong Kong 65.916 orang.
Sedangkan Jawa Timur menjadi provinsi terbesar daerah asal pekerja migran sebanyak 68.069 orang, diikuti Jawa Tengah 59.009 dan Jawa Barat 52.961 orang. (Purwanto).