Kupang – Maritim
KENDATI terdapat keinginan kuat agar masyarakat Indonesia lebih memanfaatkan hasil laut sebagai “teman nasi”agar lebih sehat dan cerdas, tetapi kuota pengiriman sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Jakarta dan Kalimantan tahun ini mengalami kenaikan. Bila pada tahun 2016 tercatat jumlah pengiriman 56.250 ekor, maka hingga Juli 2017 lalu telah tercatat jumlah pengiiman ternak sapi hingga 66.300 ekor.
Terkait hal tersebut, Dani Suhadi Kepala Dinas Peternakan Provisi NTT, awal bulan ini menjelaskan di Kupang: “Kenaikan tersebut semata-mata karena bertambahnya permintaan dari daerah sasaran pengiriman”.
Menurut dia, peningkatan permintaan itu terus naik di sejumlah daerah yang jadi langganan, seperti di Kalimantan, Bengkulu, Jabodetabek dan sebagian daerah lain di Pulau Jawa. Disebutkan alokasi sapi antarpulau ke DKI Jakarta memiliki kuota sendiri, karena sudah ada kesepakatan dan kerja sama antara kedua pemerintahan beberapa waktu lalu.
Untuk DKI Jakarta, pengiriman dilakukan sekali dalam dua pekan, dengan jumlah 500 ekor sapi sekali berangkat menggunakan kapal tol laut. Terkait permintaan untuk Hari Raya Idul Adha beberapa waktu lalu, Dani mengaku sudah mengiriman dalam dua bulan lebih awal, yakni pada Juli dan Agustus 2017 sebanyak 20.000 ekor sapi. Jumlah itu mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibanding dengan kebutuhan Idul Adha 2016 yang hanya mencapai 5.000 sampai 6.000 ekor. Dia mengatakan sentra pembibitan sapi di NTT yang dulunya hanya di Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan (TTS), kini sudah mulai berkembang ke beberapa daerah di Pulau Flores, seperti Ngada, Nagekeo dan Ende.
Sementara untuk daratan Pulau Timor–selain Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan–juga terdapat di wilayah Timor Tengah Utara, Belu dan Malaka, serta Kabupaten Rote Ndao di Pulau Rote. Dari aspek populasi, dia menyebut mengalami kenaikan cukup tinggi, yakni dari 984.000 ekor pada Mei 2017 menjadi 1,3 juta ekor hingga Agustus 2017.
“Setiap enam bulan, kami lakukan updating data populasi, guna mengukur tingkat pertumbuhan ternak sapi di NTT secara lebih detail” pungkas Dani. ***LIES/Kug/Maritim.