BACAN merupakan nama pulau di Kabuaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, yang bertetangga dengan pulau Mandiori dan Kasiruta serta pulau-pulau kecil lainnya. Kendati hanya merupakan pulau yang tak terlalu besar, tetapi kwasan ini memiliki sejarah panjang,utamanya karena rempah-empah yang dihasilkan seperti kebanyakan kekayaan alam kepulauan Maluku pada umumnya. Karena itu, sampai dengan menjelang berakhirnya abad ke-19, pulau ini selalu jadi incaran pedagang asing, seperti terbukti dengan keberadaan benteng Bernevald yang dibangun oleh Portugis yang penuasai pulau itu, untuk menangkal masuknya saudagar dari Spanyol.
Sisa kejayaan masa lalu peninggalan Sultan Bacan, masih tampak dari bangunan masjid serta makan para Sultan yang ini menjadi salah satu obyek pariwisata. Nama Bacan, kembali meroket pada beberapa tahu lalu, ketika terjadi booming batu mulia, dan sebutan Akik Bacan yang bernuansa hijau menempati posisi khusus karena banyak diincar oleh para penggemar batu mulia. Bahkan mantan Presiden SBY, merupakan salah seorang kolektor batu mulia jenis ini.
Jelang tutup tahun 2017, nama Bacan kembali mencuat, karena digunakan untuk tetenger kapal navigasi: KM ”Bacan”, yang pada Selasa (14/11/2017) diserahterimakan dari pembuatnya, galangan kapal PT Orela Ship Yard (Orela) yang berlokasi di Gresik, kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai pemesannya. I Nyoman Sukayadnya Direktur Kenavigasian (Dirnav) Direktorat Jenderal Perhuhungan Laut (Ditjen Hubla) dalam kesempatan itu menyatakan apresiasi atas kreasi dan keberhasilan manajemen PT Orela yang mengerjakan proyek pembangunan kapal dari Ditjen Hubla.
“Dilandasi oleh tekad dan kerja keras, Orela berani mengambil proyek di Kemhub. Hasilnya sangat bagus, meskipun ketika menerjakan sempat minta dispensasi, tetapi proyek pembangunan KN “Bacan” selesai dengan baik,” kata Nyoman saat serah terima kapal.
Lebih jauh dikatakan, selain itu managemen Orela berani mengambil inisiatif dalam design kapal KN “Bacan” sebagai kapal negara yang dibangun dengan kreasi baru dan space kapal bagus layaknya hotel terapung. Putra Bali yang mantan Kadisnav Kelas I Tanjung Perak itu menambahkan, kini KN “Bacan” sudah jadi dan siap diluncurkan ke Disnav Kelas l Ambon.
Pada kesempatan itu, Sujianto Dirut Orela Ship Yard dalam laporannya menyebutkan, pihaknya bersyukur mampu menyelesaikan tugas pembangunan KN “Bacan” dengan baik sesuai kontrak kerja dengan Ditjen Hubla. KN “Bacan” merupakan proyek pertama Orela dari pemerintah yang telah berhasil diselesaikan sesuai speck dan ketentuan seperi yang ditandatangani dalam kontrak. Dengan selesainya pembangunan KN “Bacan”, menurut Sujianto membuktikan bangsa Indonesia mampu dan bisa membangun kapal sendiri.
“Selama lima tahun terakhir ini, Orela sudah membangun sekitar 30 unit kapal yang dikerjakan oleh putra-putra terbaik Indonesia. Hal itu membuktikan kita bisa dan mampu. Kendati tak semua bahan baku kapal merupakan produk dalam negeri, namun KN “Bacan” dan kapal lain yang dibangun di Orela telah ditangani putra-putra terbaik bangsa Indonesia” ujar Sujianto memungkasi penjelasannya ***ERICK A.M.