PENGUSAHA HOTEL/RESTORAN BALI ENGGAN BERORGANISASI ?

Jakarta – maritim

 PEMUCUK Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan sampai saat ini hanya 500 dari 2.000 perusahan di Bali yang bergabung masuk menjadi anggota aktif asosiasi yang dipimpinnya. Fenomena tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain mulai dari ketidaktahuan fihak manajemen perusahan bersankutan, sampai karena merek yang berusaha di Bali merasa masih aman-aman saja. Menurutnya, keinginan masuk keanggotaan baru akan muncul ketika terjadi masalah-masalah yang menyangkut bidang usahanya.

“Yang menjadi anggota PHRI di Bali  baru sekitar 2.000 perusahaan, dengan anggota aktif sekitar 500 perusahaan saja” ujar Ketua PHRI Bali yang biasa disapa dengan panggilan akrab: Tjok Ace, bangsawan dari Puri Ubud yang pada saat terakhir ini  diusung oleh salah satu partai, dipasangkan dengan Wayan Koster menuju posisi Bali-1 dan Bali-2 lewat pemilihan Gubernur tahun 2018 mendatang.

Menurutnya, adapun alasan pengusaha hotel atau restoran yang belum lagi masuk menjadi anggota, umumnya disebabkan oleh karena ketidak tahuan mereka. Selama ini mereka telah melakukan usaha di Bali dan masih berada dalam kondisi aman-aman saja. Tetapi pada suatu saat apabila timbul masalah, baru mereka memiliki keinginan masuk menjadi anggota asosiasi.

Maka dari itu Tjok Ace dalam kapasitasnya sebagai Ketua PHRI Bali berharap, agar pemerintah khususnya Pemkab dan Pemkot, sejak awal tetap melibatkan PHRI dalam hal pemberian ijin pembangunan fisik ataupun kepengusahaan hotel dan restoran. Sehingga kontrol terhadap supply dan demand di sektor itu tetap bisa dijaga. Imbuh Tjok Ace pula, sosialisasi dan koordinasi atas kebijakan-kebijakan pemerintah  akan bisa lebih mudah dilakukan lewat asosiasi.***ERICK  A.M. 

 

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *