Banyuwangi, Maritim
KUNJUNGAN kerja Budi Setyadi Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) ke pelabuhan penyeberangan Ketapang, Banyuwangi akhir pekan lalu, mencakup beberapa aspek yang sama pentingnya. Pertama: perkenalan selaku pejabat baru pemucuk kebijakan sektor perhubungan darat; Kedua: memantau lonjakan arus penumpang di Penyeberangan Gilimanuk-Ketapang sebagai gerbang evakuasi menghindarI erupsi Gunung Agung; Ketiga: meninjau antisipasi fenomena cuaca buruk; Keempat: memastikan persiapan angkutan jelang Natal 2017 dan tahun baru 2018.
Di samping meninjau implementasi kesiapan kapal dan bus yang dikerahkan dalam evakuasi erupsi Gunung Agung, Budi Setyadi ingatkan agar operator pelabuhan dan kapal menjunjung tinggi aspek keselamatan pelayaran. Dirjen mengecek kapal dan bus, sekaligus menemui operator pelabuhan, operator kapal, operator bus dan pengelola terminal bus. Kepada awak media Budi Setyadi menjelaskan: “Arus penumpang melonjak hingga 200% seiring dengan buka/tutup Bandara Ngurah Rai akibat erupsi Gunung Agung”.
Menurut prediksi Dirjen Hubdat, akan terjadi lonjakan arus penumpang kapal dan bus, saat libur Natal dan tahun baru. Kerenanya, keselamatan harus dijunjung tinggi dalam pelayanan. Ujarnya: “Utakan keselamatan pelayaran, dan keselamatan mengoperasikan bus sebagai sarana konektivitas dari angkutan penyeberangan”.
Lebih jauh dikatakan: “Aspek keselamatan makin vital seiring fenomena cuaca buruk. Maka harus ekstra hati-hati. Seperti yang diwantiwanti Menhub, hal yang berkaitan dengan keselamatan wajib lebih ketat. Masalahnya, bukan hanya izin berlayar, tetapi cek langsung sejauh mana kelengkapan alat keselamatan di kapal, juga implementasi keselamatan dalam kapal, sperti lashing kendaraan di kapal. Operator terminal bus dan dinas perhubungan juga diminta memperhatikan kelaikan dan kelayakan bus. Karena sarana angkutan dioperasikan di tengah cuaca buruk, tentu armadanya harus andal, termasuk pramudi, pastikan betul-betul prima”.***ADIT/Dps/Maitim.
