DIREKTORATJenderal Perhubungan LautKementerian Perhubungan (Ditjenla Kemenhub) melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otorita Pelabuhan (KSOP) Probolinggo, Kamis(21/12/2017) kemarin menyerahkan pemberian konsesi pengelolaan Pelabuhan Baru Probolinggo, kepada Badan Usaha Pelabuhan (BUP) PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN). Acara yang diselenggarakan di Kantor Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ Jawa Timur ini, dihadiri Waid Wahyudi Kepala Dinas Perhubungan Jatim, yang bertindak selaku saksi penyerahan.
Pelabuhan Baru Probolinggo sebagai salah satu infrastrktur ini,dibangun sejak tahu 2014, dengan biaya pembangunan sisi darat senilai Rp.300 miliar yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jatim, ditambah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional(APBN) dari pemerintah pusat melalui serta biaya non APBD/APBN lainnya, untuk membangun di sisi darat seperti pematangan lahan,
Dalam sambutan pada acara itu, Kadishub Jatim mengatakan bahwa pembangunan pelabuhan baru di Kota Probolinggo tersebut dimaksud untuk meningkatkan infrastruktur penunjang kelancaran logistik di provinsi yang memiliki garis pantai terpanjang di Indonesia ini. Ungkapnya: “Fasilitas yang dibangun ini, dimaksud pula sebagai pelengkap keberadaan Pelabuhan Tanjung Tembaga yang dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pelindo III yang telah eksis sejak lama. Dengan industri berorientasi ekspor yang tubuh sedemikian cepat di Kabupaten/Kota Probolinggo serta wilayah sekitarnya, termasuk industri paiwisata berupa kunjungan wisatawan mancanegara menggunakan kapal-kapal berukuran besar, maka diperlukan infrastruktur yang memadai sebagai pendukung Pelabuhan Tanjung Perak yang kian hari makin padat. Lebih dari itu, perdagangan antar pulau untuk dalam negeri, juga diperlukan fasilitas angkutan laut, sebagai sarana pengalihan angkutan lewat jalan raya menggunakan kendaraan-kendaraan truk berat yang berpotensi menimbulkan kemacetan dan kerusakan jalan”.
Seperti diketahui, selain adanya industri di Kabupaten/Kota Probolinggo, daerah yang dikenal sebagai penghasil buah mangga ini, juga sangat berdekatan dengan Kabupaten Pasuruan yang memiliki sentra idustri di Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) sebagai pusat fabrikasi dan pengolahan berbagai komoditas berorientasi ekspor seperti makanan olahan, obat-obatan, makanan ringan, kosmetika, dll. Diluar PIERjuga terdapat industri kimia, air minum dalam kemasan, pabrik pembuat dan perakit alat-alat berat. Sedang di Lumajang dan Jember, terdapat hasil agro serta tembakau. Untuk industri pariwisata, dapat disebut Taman Nasional Tengger-Bromo-Semeru yeng eksotikanya dkenal i mancanegara.
Di sela-sela acara penyerahan konsesi, Djumadi Direktur Utama PT DABN jelaskan kepada Maritim bahwa kedati perusahaannya adalah pemain baru di bisnis kepelabuhanan, tetapi fihaknya memiliki SDM yang mumpuni di bidang yang digeluti. Ujarnya: “Kami tidak akan mengobral janji muluk-muluk, tetapi kami memiliki komitmen dalam ikut mendorong perekonomian daerah, agar tetap mampu tumuh di atas rerata pertumbuhan daerah lain bahkan tetap mampu tumbuh di atas capaian nasional. Karena itu, untuk saat ini kami tak memasang target berlebihan. Yang penting, kami ingin agar para pelaku bisnis mengetahui bahwa di Probolinggosaat ini ada pelabuhan yang mampu melayani perdagangan domestikmaupun internasional”.
Memungkai keteranan, Djumadi sebutkan bahwa PT DABN mengoperasikan dua dermaga andalan, karena untuk dermaga I sepanjang 98 meter yang dapat disandari kapal dari sisiluar dan dalam,dengan kedalaman perairan -8 meter LWS dan dermaga II panjang 306 meter LWS dengan kedalaman -10 meter LWS, juga ditunjang dengan gudang lapanganpenumpukan yang cukup luas serta peralatan bongkar muat yang memadai. ***ERICK A.M.