BADAN Usaha Milik Negara (BUMN) kepelabuhanan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)/Pelindo IV tengah mengajukan rencana perluasan pengembangan kawasan pelabuhan Makassar New Port (MNP) menjadi 1.400 hektar. Kawasan ini dirancang untuk menjadi pusat logistik berikat di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Doso Agung, Direktur Utama Pelindo IV, mengatakan izin pengembangan MNP yang dimiliki perseroan saat ini hanya mencapai 300 hektare. Oleh karena itu, untuk memperluas pengembangan hingga 1.400 hektar, Pelindo IV mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) untuk mengubah Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) yang sudah ada saat ini.
“Dalam konsep besarnya, kawasan itu kedepan menjadi pusat logistik berikat. Kami merancang MNP supermodern yang akan terkoneksi secara multimoda” jelas Doso Agung.
Pengembangan MNP hingga mencapai luasan 1.400 hektar akan memerlukan waktu tujuh tahun sampai 2025 mendatang. BUMN kepelabuhan yang berbasis di Makassar itu juga menyusun rencana induk sebagai dasar bagi pengembangan MNP hingga 1.400 hektar.
Bila kawasan MNP rampung, Doso menilai kegiatan logistik di Makassar yang jadi jantung perekonomian KTI bakal lebih efisien. Menurut penilaiannya, kegiatan logistik terpadu di satu kawasan membuat kegiatan operasional dapat berlangsung selama 24 jam dalam sehari dari 7 hari dalam sepekan. Sementara itu, saat ini kegiatan logistik hanya bisa berlangsung 8 jam dalam sehari, kendati operasional pelabuhan bisa berlangsung sepanjang 24 jam penuh. Benefit lain yang bisa diperoleh dari kegiatan logistik di satu kawasan adalah menekan penurunan beban kemacetan di pusat kota Makassar.
Saat ini, Pelindo IV telah menyusun rencana pembangunan MNP hingga tahap kedua. Di tahap pertama yang terbagi dalam tiga paket, progres pembangunan telah mencapai hingga 58,26%.
Berdasarkan paket atau fase pembangunan, progres di Tahap I A mencapai 57,99 %, Tahap I B sebesar 62,34%, dan Tahap I C sebesar 39,30%. Doso menyebut, operasional tahap pertama MNP dijadwakan pada Oktober 2018. Kapasitas arus petikemas di tahap pertama dirancang akan mencapai 1,5 juta TEU’s.***MRT/2701