FLYOVER Teluk Lamong dengan Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB), sebagai program strategis nasional yang diamanahkan pemerintah, segera direalisasikan oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang kepelabuhanan itu beberapa harilalu meneken kontrak kerjasama dengan BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk/Wika.I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra CEO Pelindo III mengatakan, pembangunan aksesibilitas darat flyover dan tapper (radius belokan jalan) di Terminal Teluk Lamong (TTL) yang juga terintegrasi dengan jalan tol Surabaya-Gresik, akan meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Surabaya dan Jawa Timur. Ujarnya:“Flyover ini akan memberi alternatif bagi para pengguna jalan raya – utamanya pengendara truk pengangkut petikemas – yang kerap jadi salah satu penyebab kepadatan lalu lintas di sepanjang Jalan Kalianak menuju Tambak Osowilangun”.
Proyek senilai Rp1,3 triliun ini akan merealisasikan flyover sepanjang 2,4 km dengan lebar ruas jalan flyover 40 meter. Kontur jalan layang (elevated) sepanjang 1,8 km dan jalan darat (landed) di sisi Benowo 363 meter dan sisi Teluk Lamong 350 meter.
Husein Latief, Engineering, Information and Communication Technology Director Pelindo III menambahkan, pembangunan flyover merupakan solusi yang diberikan Pelindo III kepada Pemerintah Kota Surabaya dan nasional, guna menopang pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi pasca-beroperasinya TTL. Jelasnya: “Kapasitas Teluk Lamong pada fase awal pengembangan sudah mencapai 1,5 juta TEUs. Pada fase final, throughput petikemas akan mencapai 6,5 juta TEUs. Komoditas curah kering di TTL juga tunjukkan prospek sangat cerah. Kami telah membangun storage area komoditas curah kering kapasitas 200.000 ton”,
Pembangunan flyover akan mencakup perencanaan Detail Engeneering Desain (DED) jembatan balok beton (girder) komposit yang menggunakan pin pada tiap sambungan antar-girder dengan konsep modular yang tak perlukan pengencangan berkala, seperti pemakaian baut pada model konvensional. Material jembatan memiliki desain yang kompak dan ringan, serta lebih efisien serta lebih cepat dalam proses pembangunannya.
Pelindo III juga menjalin kesepakatan bersama PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) /Askrindo untuk penjaminan risiko terhadap aset Pelindo III. Dengan total premi Rp11,274 miliar, Pelindo III akan peroleh jaminan risiko pada 7 sasaran meliputi: bangunan gedung, fasilitas tambat, pengoperasian alat bongkar muat, pengoperasian alat pemetaan laut. Polis asuransi juga mencakup aspek manajerial serta keselamatan kepada para pegawai maupun pengguna jasa kepelabuhanan. ***ERICK A.M.