MARITIM JAKARTA: Langkah menurunkan tarif tol khusus angkutan logistik yang diambil oleh pemerintah dinilai sangat tepat, sehingga hal ini mendapatkan apresiasi dari kalangan pemerhati dan pelaku usaha di sektor transportasi dan logistik.
Achmad Ridwan Tento, Pengamat logistik dan kemaritiman dari Indonesia Maritime, Logistic & Transportaion Watch (IMLOW) menyatakan, rencana pemerintah menurunkan tarif jalan tol untuk angkutan logistik akan sangat membantu menggairahkan iklim usaha logistik di Indonesia.
Dikatakan Ridwan Tento, saat ini usaha transportasi dan angkutan logistik nasional membutuhkan stimulus konkret ditengah ketatnya persaingan bisnis sejenis pada tataran lokal maupun global.
“Tentu ini merupakan angin segar bagi pelaku usaha logistik karena sudah ada pernyataan Presiden Joko Widodo yang akan menurunkan tarif tol khusus transportasi logistik,” ujarnya kepada wartawan, hari ini, Rabu (28/3/2018).
Pria yang tak asing lagi di dunia kepelabuhanan dan logistic, dan pernah menjabat Sekjen BPP Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) itu, mengatakan, pelaku bisnis tentu mengapresiasi upaya Pemerintah RI yang terus berkomitmen menurunkan beban cost logistik nasional untuk mendongkrak logistic performance indeks (LPI) Indonesia.
Namun, imbuhnya, disisi lain pengusaha angkutan logistik perlu patuh terhadap regulasi yang dikeluarkan pemerintah menyangkut larangan kelebihan muatan yang diangkut atau over tonase truk di jalan.
Dia menyampaikan hal itu, mengapresiasi pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyatakan, saat ini pemerintah tengah mengkaji penurunan tarif tol khusus untuk transportasi logistik dengan perkiraan penurunan sebesar 15%-30%.
Presiden mengaku sering “turun ke bawah” dan mendengar suara dari para sopir. Saat ini, pemerintah sedang mengkalkulasi rencana tersebut.
“Saya sering turun ke bawah, sering ke daerah, suara-suara seperti itu yang saya dengar. Ini dari sopir, saya ngomong apa adanya. Kalau hanya satu sopir enggak apa-apa, kalau dua sopir, tiga sopir, ooh ini mesti dievaluasi,” kata Presiden setelah berkunjung ke kantor Kementerian Sekretariat Negara.
Jokowi mengatakan dirinya telah meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri BUMN, dan Menteri Perhubungan supaya tarif tol yang berhubungan dengan transportasi logistik atau transportasi barang bisa diturunkan.
Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) juga mengapresiasi rencana Pemerintah untuk menurunkan tarif tol khusus angkutan logistik.
“Kalau tarif tol-nya bagi angkutan turun, ya otomatis ongkos angkutan logistik juga bisa kita turunkan,meskipun tidak terlalu signifikan” ujar Ketua Umum DPP Aptrindo Gemilang Tarigan.
Namun, dia belum bersedia merinci berapa persen penurunan biaya angkutan, jika tarif tol untuk logistik diturunkan. “Kami nilai Pemerintah cukup responsif pada dunia usaha. Jika dilakukan penurunan tarif tol logistik ini salah satu upaya nyata menurunkan cost logistik,” ujar Tarigan.**A.Habib