BANDARA KEDIRI MASIH DIKAJI, GUDANG GARAM SIAP MULAI

Kediri  – Maritim.

BERKENAAN dengan pembangunan bandar udara di Kabupaten Kediri, pemerintah tengah mengkaji rencana yang diprakarsai PT Gudang Garam Tbk. Agus Santoso, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyatakan, perusahaan berkode saham GGRM ini memang telah mengajukan izin prinsip ke pemerintah sebelum penetapan lokasi. Jelas Dirjen: “Tetapi, kami harus lebih dulu mendapat rekomendasi dari pemerintah daerah, sebagai fihak yang bekepentingan dengan tata ruang wilayah”.

Gudang Garam sudah selesaikan feasibility study, sementara itu Kementerian Perhubungan bilang, masih tunggu rekomendasi dari pemerintah daerah Kediri. Kini Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tengah disusun Pemkab Kediri, dan RTRW itu akan jadi acuran penentuan lokasi untuk diteruskan ke pembangunan bandara,

Sesuai rekomendasi yang telah dikeluarkan Pemda setempat Bandara Kediri akan menjadi bandara umum. Hal ini untuk menjangkau infrastruktur dari celah yang memanjang dari selatan pada jalur Trenggalek, Kediri, terus ke utara. Jarak dari Surabaya – Solo berada di tengah-tengahnya, sebagai celah yang belum terjangkau”.

Pembangunan akan dilakukan di lahan seluas 450 hektar. Dirjen Hubud aku pemerintah belum hitung estimasi nilai investasi Bandara Kediri. Tetapi ia bilang sebagai pembanding, pembangunan bandara Kulon Progo seluas 500 hektar perlu biaya Rp 7,5 – Rp 8 triliun.

Setelah semua perizinan selesai, pembangunan Bandara Kediri diperkirakan perlukan waktu dua tahun ejak groundbreaking hingga siap.dioperasikan Tetapi operasionalisasi bandara ini akan tunggu hibah GGRM kepada Badan Usaha Bandar Udara. Pungkas Agus: “Kalau sudah jadi Badan Usaha Bandar Udara, baru bisa operasi”.

Terkait dengan rencana pembangunan bandara di Kediri, emiten rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) berencana mulai pengerjaan fisik bandara pada 2018. Heru Budiman, Direktur dan Corporate Secretary Gudang Garam sampaikan, fihaknya akan membangun bandara skala internasional dan domestik. Tahap awal dikembangkan terminal internasional dan domestik dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Masing-masing terminal internasional dan domestik terdiri dua modul. Target waktu pengembangan akan mematuhi semua peraturan dan perundang-undangan. Pekerjaan fisik direncanakan akan dimulai 2018 ini. Penyelesaian landasan pacu dan terminal ditarget selesai pada 2020.

Mengenai sumber pendanaan pembangunan bandara, berasal dari arus kas operasional yang dihasilkan perusahaan setiap tahun. Menurut Heru, dampak pembangunan bandara terhadap kinerja keuangan perseroan tak signifikan, sebab anggaran dikeluarkan secara bertahap, setiap tahun sampai selesainya pembangunan. Dalam jangka waktu pendek dan menengah, perseroan juga belum mengharap adanya arus kas positif yang signifikan dari pengoperasian bandara.***AYUDHIA/Sub/Maritim

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *