DALAM rangka pemanfaatan jasa angkutan udara nasional untuk peningkatan kinerja tata kelola pemerintah yang baik, serta penyediaan angkutan logistik bagi produk perikanan di kawasan timur Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menjalin kerja sama dengan BUMN penerbangan, PT Garuda Indonesia (Persero). Rifky Effendi Sekretaris Jenderal KKP katakan, hal pertama yang jadi poin dalam kerja sama ini, ialah soal ticketing management antara kedua pihak.
Keuntungan kemitraan yang ditawarkan fihak Garuda antara lain aanya potongan harga 12%, kemudahan mencari jadwal dan penjadwalan ulang serta mendapat prioritas waiting list bagi pegawai di lingkungan KKP.
Ujar Rifky: “Hal pertama yang normatif ialah travel manajemen, kemudian sharing informasi, dan fasilitas. Poin dua berupa dukungan Garuda dalam program Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) di pulau-pulau terkecil dan terluar. Bagaimana integrasi dengan Garuda sebagai logistik provider dan KKP yang bertanggungjawab mengembangkan sektor kelautan dan perikanan. Kini kita punya akses guna mengembangkan infrastruktur logistik yang ada”.
Dalam hal ini, Garuda diminta ikut berperan aktif membangun sistem logistik ikan di dalam negeri maupun untuk ekspor. Menurut Rifky, selama ini banyak hasil tangkapan nelayan di Kawasan Timur Indoneia (KTI) yang terbuang karena tak ada akses logistik ke pasar. Padahal, ikan hasil tangkapan nelayan tersebut memiliki harga yang relatif murah, namun bernilai tinggi jika diolah dan dipasarkan ke daerah lain maupun di negara lain.
Memungkasi penjelsan, Sekjen KKP katakan: “Harga ikan di KTI murah tetapi sulit mencapai pasar, karena aksesnya tertutup. Kedepan, dengan sistem yang kami garap aksesnya akan terbuka. Dengan kualitas ikan lebih bagus, harga akan lebih tinggi dan nelayan sejahtera. S Sebagai efek ikutannya, Garuda dapat untung dari biaya angkutnya. Sinergi dengan Garuda ini diaharap menjaikan produk Indonesia punya daya kompetitif, terutama di market-market internasional. ***MRT/2701