DALAM mendukung program sinergi BUMN, PT Pelabuhan Inonesia III (Persero)/Pelindo III bersama Balai Pustaka melengkapi fasilitas taman baca Kampung Lawas Maspati, Surabaya sebagai kampung wisata binaannya. Aksi sinergi BUMN tersebut sebagai dukungan pada program Pemerintah “Indonesia Membaca” melalui Gerakan Cinta Baca yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN.
“Kampung Lawas Maspati jadi pilot project implementasi Gerakan Cinta Baca Pelindo III. Pada sudut baca yang ada diberikan tambahan buku-buku bacaan berkualitas, dengan rak buku representatif, alat peraga edukatif, dilengkapi aneka aksesori” kata Financial Director, Pelindo III, Saefudin Noer, di peresmian Taman Baca Masyarakat (TBM), Kampung Maspati, Bubutan, Surabaya, Rabu lalu. Diungkapkan, kini tim CSR di pelabuhan-pelabuhan cabang Pelindo III sudah bergerak melakukan survey lokasi TBM dan Taman Baca Sekolah (TBS).
“Rencananya Pelindo III dapat mendirikan satu atau dua TBM/TBS di 17 kantor pelabuhan cabang. Diutamakan merupakan tempat yang sering digunakan berkumpul warga, seperti Balai Desa, Sekolah Dasar/PAUD, dan panti asuhan, yang memiliki ruangan setidaknya berukuran 3 x 3 meter untuk dijadikan TBM/TBS,” jelas Saefudin Noer.
Kampung Lawas Maspati merupakan cerita sukses mitra binaan BUMN kepelabuhanan tersebut. Kreativitas warga berhasil didukung sehingga dapat mandiri mengelola atraksi wisata bernuansa lokal. Bahkan kini secara berkala sudah dikunjungi turis mancanegara dari cruise yang sandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Pada esempatan itu, pegiat wisata Kampung Lawas Maspati, Sabar Swastono, membenarkan hal tersebut. Menurutnya warga sangat senang, karena dengan adanya dukungan dari Pelindo III, kini sudut baca di kampung yang tadinya hanya berukuran kurang dari 4 meter persegi, telah dipindah dan diperluas menjadi seluas 20 meter persegi. Ujarnya: “Bukunya semakin lengkap, sebelumnya pihak Pelindo III sudah menghubungi kami terkait buku-buku apa yang diinginkan. Untuk meningkatkan minat baca anak yang utama disediakan adalah buku cerita. Kemudian karena banyak bangunan bersejarah di Kampung Maspati, kami juga mengajukan buku-buku tentang sejarah”.
Adanya TBM dari dukungan Pelindo III dan Balai Pustaka itu membuat warga pegiat wisata tercetus ide untuk juga memposisikan Kampung Lawas Maspati sebagai destinasi wisata edukasi membaca. Posisi Maspati yang terletak di tengah Kota Surabaya sangat strategis untuk jadi tempat membaca bagi wisatawan lokal. Nantinya di beberapa sudut kampung, seperti di Cafe Lawas, juga akan diletakkan buku-buku bacaan.
Di sela acara, Camat Bubutan Eko Purnomo, mengapresiasi sinergi BUMN sebagai hal positif yang diharap lebih banyak lagi dilaksanakan untuk kampung lainn. Ungkapnya: “Dari Pemkot sudah banyak intervensi program pengembangan masyarakat, namun ada beberapa hal belum tercover anggaran. Ini bisa dimasuki program CSR guna menunjang pembangunan kampung agar lebih berdaya perekonomiannya”.***AYUDHIA/Sub/Maritim