Jakarta, Maritim
MENANGGAPI tindakan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap oknum pegawai di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Bitung oleh Tim Saber Pungli Polres Bitung Sulawesi Utara dan di KSOP Tanjung Balai oleh Tim Polda Sumatera Utara, Wahyu
Satrio Utomo, Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan (Irjen Kemenhub) katakan : “Salah satu langkah efektif menekan prilaku suap dan pungli ialah mengurangi tatap muka dalam pelayanan kepada publik. Dalam konteks itu, pelayanan online jadi pilihan utama. Selama masih ada tatap muka maka suap dan pungli sulit dihindari”.
Diharap pada era digital sekarang ini, seluruh layanan administratif kepada publik sebaiknya dilaksanakan online, yang terintegrasi dengan unit-unit pelaksana teknis di seluruh daerah, diiringi keterbukaan informasi, agar publik dapat mengakses progres dokumen yang diurus. Jelasnya: “Layanan online, diharap lebih cepat dan murah, karena pihak pengurus tak perlu datang ke kantor pelayanan, hingga menutup terjadinya suap dan pungtan liar”.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus R Purnomo nyatakan menghormati dan serahkan penanganan kasus kasus OTT di Bitung dan Tanjung Balai kepada fihak terkait untuk melakukan proses sebagaimana mestinya, serta mendukung penegakan hukum yang dilakukan oleh penegak hukum untuk memberantas praktik-praktik korupsi dan pungutan liar. Untuk kepentingan penyidikan, para pegawai yang tersangkut kasus tersebut akan di non-aktifkan sementara dari penugasan dan jabatannya, hingga kasusnya berkeputusan hukum yang tetap. Selama ini kami telah terus menerus melakukan pembinaan pegawai agar bekerja dengan dedikasi dan integritas tinggi”.
Pungkas Dirjenhubla: “Peristiwa itu jadi cambuk bagi kami. Selanjutnya kami telah lakukan koordinasi intensif dengan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah untuk cegah terjadinya peristiwa serupa. Kami berharap, seluruh pegawai Ditjen Hubla tetap menjaga suasana kerja yang kondusif, bekerja dengan baik, beri layanan dengan dedikasi inggi serta menjunjung integritas”.***MRT/2701
