Dukung Ekosistem Digital, Menaker Resmikan Ruang Inovasi

Menaker Hanif Dhakiri dan Dirut BRI Suprajarto meninjau salah satu ruang inovasi yang baru diresmikan.

JAKARTA, MARITIM

Penguasaan teknologi yang kini didominasi oleh generasi muda mendorong Kemnaker guna memfasilitasi anak-anak muda untuk berkreasi. Sehingga dapat menurunkan angka penganggur muda dan menciptakan lapangan kerja baru bagi generasi millennials.

Read More

“Saya mengundang para anak muda kreatif dan generasi millennials yang punya mimpi besar untuk memanfaatkan fasilitas ini,” ujar Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri saat meresmikan Innovation Room (Ruang Inovasi), Kamis (28/6/2018).

Fasilitas baru sebagai wadah ruang kreatif generasi muda sekaligus mendukung ekosistem digital di Tanah Air itu terletak di Lantai M, Gedung Parkir Kemnaker. Berbagai program dirancang oleh Tim Innovation Room Kemnaker untuk membantu anak-anak muda yang mau membentuk perusahaan rintisan untuk mengembangkan bisnis digital dan proyek kreatif lainnya.

Menaker menyatakan, fasilitas Innovation Room ini akan menjadi wadah luar biasa bagi anak muda zaman now yang fleksibel, cepat, dan dinamis untuk bertransformasi menjadi tulang punggung industri kreatif di Indonesia.

“Inovation Room ini juga wujud  komitmen Kemnaker untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas angkatan kerja muda dalam menyambut industri baru dan bersaing secara global,“ tegasnya.

Nantinya, kata Hanif, Innovation Room dapat menghasilkan pekerja digital dengan profesi-profesi baru yang selama ini belum terwadahi di dunia pendidikan. Misalnya jabatan UI/UX Designer (untuk mendesign aplikasi supaya enak dilihat oleh user), sosial media marketing, digital marketing, data scientist, dan lainnya.

Ditegaskan, program Innovation Room harus memberikan pembaruan tentang penguasaan teknologi dan wawasan di dunia industri kepada para anak muda mengerti know-how dan know-why terkait teknologi produksi dan proses hingga mampu membuat prototype, melakukan pengujian dan demonstrasi, menduplikasi, dan mengadaptasi teknologi yang dibutuhkan.

Konsep Innovation Room Kemnaker ini diharapkan dapat dikloning oleh Co-Working Space lainnya yang telah banyak diinisiasi oleh industri. Sehingga pada akhirnya mampu melaksanakan perubahan secara mandiri dalam produk digital untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Menurut Hanif, pembangunan Innovation Room ini didasari oleh pemahaman luas mengenai potensi Indonesia sebagai negara dengan jumlah perusahaan rintisan cukup tinggi, yakni sebanyak 1.830 start-up berdasarkan data startup ranking per 22 Juni 2018. “Dengan jumlah tersebut, Indonesia menempati urutan ke-6 di dunia,” ujarnya.

Jumlah di atas, kata Hanif, diprediksi bakal terus bertambah mengingat potensi penggunaan internet di Indonesia sangat tinggi. Berdasarkan data dari Survei Penetrasi dan Prilaku Pengguna Internet Indonesia Tahun 2017 yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, jumlah pengguna internet Indonesia mencapai 143,26 juta atau 54,68 persen dari total penduduk Indonesia sebanyak 262 juta orang.

“Pengguna internet di Indonesia didominasi oleh penduduk yang tergolong masih muda, yakni umur 19-34 tahun yang mencapai 49,52 persen dari total pengguna internet,” sambungnya.

Menaker juga mengajak seluruh mitra perbankan dan modal ventura untuk tidak ragu-ragu berkolaborasi dengan pelaku yang ada di Innovation Room Kemnaker ini.

“Kita berharap melalui kolaborasi ini akan lahir banyak creativepreneur baru. Sekaligus akan menjadi model penciptaan lapangan kerja baru yang akan sangat indah, jika dimulai dari Kementerian Ketenagakerjaan,” tambahnya.

***Purwanto.

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *