UNTUK KEDUA KALI, KAPAL KEMANUSIAAN BERLABUH DI PALU

Kapal Kemanusiaan “Drajat Paciran” sandar di Pantoloan
Kapal Kemanusiaan “Drajat Paciran” sandar di Pantoloan

Pantoloan Sulteng, maritim

 

Read More

BANTUAN untuk mereka yang terdampak bencana alam gempa/tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala masih berlanjut. Kapal Kemanusiaan yang mengangkut rihuan ton keperluan korban bencana, ialah KMP “Drajat Paciran” yang setelah kedatangan perdananya di Palu pada 13 Oktober silam, kembali berlabuh di Pelabuhan Pantoloan, Palu, Ahad (21/10/2018), dengan bantuan 1.000 ton pangan dan logistik, terdiri dari air mineral, sembako, makanan bayi, selimut, tenda, obat-obatan, dan lain-lain.

 

Semua itu merupakan bentuk kepedulian berbagai pihak yang telah dikumpulkan di gudang Indonesia Humanitarian Center (IHC) di Gunung Sindur, Bogor serta sejumlah instansi sosial di antaranya Badan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta, Dompet Dhuafa, Organisasi Turun Tangan, Rumah Zakat, Youth Power Indonesia, dan Relawan Jakarta Maju Bersama.

 

Kedatangan Kapal Kemanusiaan dari Jakarta ini disambut Sri Eddy Kuncoro selaku Direktur Program Kebencanaan dan Pengembangan Masyarakat ACT.  Dalam sambutannya, Eddy menyatakan berlabuhnya Kapal Kemanusiaan untuk yang kedua kali ini menjadi bukti masih tingginya kepedulian masyarakat Indonesia terhadap korban bencana alam, termasuk yang terjadi di Palu, Sigi, dan Donggala.

 

Kata Eddy melalui siaran pers: “Alhamdulillah, semangat membantu saudara-saudara kita di Sulawesi Tengah begitu tinggi. Ini adalah yang kedua kalinya Kapal Kemanusiaan berlabuh di Palu, membawa ribuan ton bantuan dari berbagai elemen bangsa. Setelah dari Surabaya dan Jakarta, Insya Allah Kapal Kemanusiaan akan kembali berangkat dari Sumatera Barat dan akan membawa bantuan yang lebih masif dari Aceh, Medan, Padang, Riau, Lampung, dan lainnya”.

 

Pengiriman pangan dan logistik melalui Kapal Kemanusiaan untuk Palu, Sigi, dan Donggala terlaksana atas kerja sama ACT dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Kedepan nanti, bantuan dari kapal akan masuk gudang yang berada di kompleks Pelabuhan Pantoloan, dan akan dibagikan ke pengungsi melalui posko wilayah dan posko unit yang ACT miliki. Sampai saat ini sudah terdepat 12 posko wilayah dan 6 posko unit di 5 kabupaten di Sulteng. Selain pangan dan logistik, Kapal Kemanusiaan juga membawa armada Humanity Food Truck, dapur berjalan yang biasa memberikan layanan makanan gratis bagi korban bencana di Indonesia.

 

“Seperti di Lombok, Humanity Food Truck nantinya akan keliling ke titik-titik pengungsian untuk membagikan makanan siap santap yang bergizi, dimasak langsung oleh chef terbaik kami. Kapal juga membawa 82 relawan terlatih dari berbagai wilayah dengan berbagai keahlian khusus seperti paramedis, dapur umum, logistik, dan media” imbuh Eddy.

 

Pascabencana gempa bumi, tsunami, serta fenomena likuefaksi yang terjadi di Palu, Sigi dan Donggala, puluhan ribu pengungsi hingga saat ini masih perlu bantuan pangan. Karenanya, ACT bersama masyarakat Indonesia akan terus berikhtiar mendampingi korban bencana di Sulawesi Tengah di masa tanggap darurat ini hingga pemulihan.***MRT/2701

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *