Surabaya, Maritim
DALAM rangka kerja sama dengan Tohoku University Jepang, HZ University and Applied Sciences -Netherlands, Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI-CFF) dan Nuffic Internasionalising Education-Netherlands, Rabu lalu Departemen Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya selenggarakan International Seminar on Ocean & Coastal Engineering, Environmental, and Natural Disaster Management (ISOCEEN) 2018. Seminar yang berlangsung selama dua hari di Hotel Swiss Bellin Surabaya ini mendatangkan pakar-pakar internasional bidang kelautan dari Belanda, dalam rangka
menjawab permasalahan terkait kelautan dan pesisir yang semakin kompleks di Indonesia. Gelaran ilmiah yang sudah diselenggarakan sebanyak enam kali ini mengupas masalah teknik kelautan, teknik pantai dan manajemennya, utamanya perlindungan kawasan pesisir (coastal protection), dengan mendatangkan tiga pembicara utama dari Belanda, yakni Prof Dano Roelvink PhD dan Assoc Prof Alvaro Semedo PhD dari IHE-Delft, serta Prof Henk Jan Verhagen PhD dari TU-Delft.
Dalam seminar yang diikuti oleh 120 partisipan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia ini, para pembicara utama menyampaikan pentingnya perlindungan kawasan pesisir. Kota-kota penting di Indonesia seperti Surabaya, Jakarta, dan Semarang berada di kawasan pesisir dan terancam mengalami penurunan permukaan tanah.
Prof Dano Roelvink menyampaikan bahwa penurunan permukaan tanah dan kerusakan kawasan pesisir lainnya dapat ditanggulangi dengan membuat kawasan mangrove. Solusi tersebut diperkuat oleh Prof Henk Jan Verhagen melalui hasil penelitiannya bahwa kawasan pesisir Indonesia cocok dan ideal untuk ditanami mangrove.
Sementara itu, Assoc Prof Alvaro Semedo menyampaikan hasil penelitiannya mengenai pemodelan iklim gelombang air laut, yang dapat berfungsi untuk memprediksi gelombang air laut yang akan melanda kawasan pesisir Indonesia. Jelasanya: “Dengan pemodelan itu, kita dapat menentukan langkah yang tepat untuk melindungi kawasan pesisir Indonesia, hingga dapat mencegah terjadinya kerusakan kawasan pesisir”.
Seminar sebagai acara tahunan Departemen Teknik Kelautan ITS ini diikuti 42 pemakalah. Selain mengenai perlindungan kawasan pesisir, makalah terseleksi dalam ISOCEEN 2018 ini membahas berbagai topik bidang kelautan, antara lain Hydrodynamics & Morphodynamics, Ocean Engineering and Offshore Technology , Port and Coastal Engineering, Coastal, Delta, River Estuary Management and Its Environmental, Natural Disaster Management, Sea Transportation and Ship Technology, Ocean renewable Energy & Development, dan Marine Science and Technology. Makalah itu nantinya akan diterbitkan dalam seri Proceeding yang diindeks di Scopus dalam MATEC Web of Conference.***AYU/Sub/Maritim