PADANG-MARITIM: Komisi XI DPR RI yang membidangi urusan Keuangan dan Perbankan dalam kunjungan kerjanya ke Sumatera Barat untuk melihat pelaksanaan pencapaian tugas kepabeanan di Sumatera Barat mengunjungi Pelabuhan Teluk Bayur, Senin (28/1/2019).
Rombongan Komisi XI DPR RI yang mengunjungi Pelabuhan Teluk Bayur dipimpin oleh Ir. Achmad Havisz Tohir (F-P.PAN) dengan didampingi oleh Ir. Marwan Cik Asan, MM (F-P.Dmokrat), Marsiaman Saragih (F-PDIP), H. Andi Achmad Dara, SE (F-Golkar), H. Willgo Zainar, SE, MBA (F-P.Gerindra).
Kemudian, Ir. H. Harry Poernomo (FP.Gerindra), Siti Mufattahah, PSI (FP.Demokrat), H. Jon Erizal, SE, MBA (F-P.PAN), H Refrizal (F-PKS), DRA. Elviana, M.Si (F-PPP), Dr. Narulita Muchtar fF-NASDEM),
Di Pelabuhan Teluk Bayur Rombongan diterima oleh Armen Amir General Manager PT Pelindo II Cabang Teluk Bayur dan jajaran di dermaga Terminal petikemas Teluk Bayur.
Armen Amir dengan bangga dan bersemangat memperlihatkan kepada rombongan Komisi XI DPR RI bahwa pelabuhan yang dipimpinnya sangat bersih dan rapih.
“Bapak dan ibu anggota dewan yang terhormat dapat melihat pelabuhan ini sangat indah dan bersih lihatlah kolam pelabuhan nya airnya sangat bersih dengan warna biru mudanya,”ujar Armen.
Dia menambahkan, Pelabuhan ini adalah Pelabuhan Terbesar disisi barat Sumatera, Pelabuhan ini sudah berusia 200 th sejak didirikan dulu pada tahun 1818.Pelabuhan ini sangat dicintai oleh warga sumatera barat dan sudah menjadi kebanggaan warganya.
“Pelabuhan ini sudah kami kelola dengan baik melalui prinsip tata kelola perusahaan yang baik,”ucapnya.
Armen mengatakan, kontribusi ke negara dari pengelolaan pelabuhan ini yakni melalui pembayaran pajak kepada negara yang meliputi Pajak Penghasilan, PPN Jasa Kepelabuhanan, PBB, PNBP dan Konsesi selama lima tahun terakhir slalu mengalami peningkatan.
Realisasi tahun 2014 sebesar Rp.30,677 Milliar. Pada 2015 mencapai Rp.33,122 Milliar, 2016 sebesar Rp.34,650 Milliar, pada 2017 Rp.36,503 Milliar dan 2018 sebesar Rp.53,515 Milliar.
Kinerja Usaha
Kinerja pengelolaan usaha di tahun 2018 juga memperlihatkan hasil yang menggembirakan Laporan Pengelolaan Usaha Un-Audited untuk pendapatan usaha tercapai sebesar Rp.249,197 Miliar dari target sebesar Rp.234,420 Milliar.
Beban usaha tercapai sebesar Rp.202,121 Milliar dari target sebesar 202,623 Milliar, Laba Usaha tercapai sebesar Rp.47,076 Milliar dari target sebesar Rp.31,797 Milliar.
“Kami semua sangat bersyukur atas pencapaian ini, karena kerja keras selama tahun 2018 ini mendapatkan hasil yang sangat baik dan ini tentu berkat kemudahan dan kelancaran yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’alla,”kata Armen.
Dalam layanan kegiatan jasa kepelabuhanan, kata dia, pihaknya banyak dibantu Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Teluk Bayur.
Armen juga mengatakan PelabuhanTeluk Bayur akan ditata nya sehingga akan memiliki 5 Terminal, yakni Terminal petikemas (sudah tersedia), Terminal Curah Cair, Terminal Khusus Semen, Terminal batu Bara dan Terminal Multi Purpose,
Terminal ini disiapkan sejalan dengan semakin berkembangnya hinterland yang menyediakan komoditas untuk didistribusikan keluar dari Sumatera Barat dan daerah sekitarnya (jambi dan Bengkulu),
“Sumatera Barat kaya dengan hasil buminya termasuk daerah sekitar Sumatera Barat yakni Jambi dan Bengkulu,”ujarnya.
Menurutnya, cruide palm oil (CPO) dan Semen kini menjadi primadona di Pelabuhan Teluk Bayur disamping karet, cangkang, bungkil dan batu bara serta tumbuhan penghasil rempah-rempah seperti casiavera (kulit manis), gambir, damar, kopi dan cengkeh.
Pelabuhan ini punya potensi yang besar dan didukung dengan letaknya yang strategis yang langsung menghadap ke samudera India, serta didukung dengan lahan tersedia cukup luas yakni seluas 82,65 Ha dan dermaga sepanjang 1,4 km dan letak pelabuhan di dalam teluk sehingga memberikan kenyamanan bagi kapal yang leluar masuk dari dan ke pelabuhan ini.
Pada kesempatan itu, Armen memohon bantuan dan dukungan Komisi XI DPR RI terkait dengan peningkatan ekspor CPO dari Sumatera Barat ke India, mengingat negara itu saat ini memberlakukan impor bea masuk yang cukup tinggi terhadap CPO.
Diharapkan pemerintah dapat membicarakan dengan pemerintah India kiranya impor bea masuk ke India itu dapat diturunkan sehingga volume ekspor CPO dapat meningkat lagi.
Komitmen Bersama
Armen Amir menyampaikan, Pelabuhan Teluk Bayur bersama dengan Pandam I/Bukit Barisan, Gubernur Sumbar, Kepala KSOP Teluk Bayur dan para pengusaha CPO, juga telah menandatangani komitmen bersama Sumatera Barat Menuju Ekspor 5 juta ton CPO per tahun ke pasar dunia. Pasar dunia ekspor CPO yang terbesar itu adalah ke India.
Refrizal legislator senior dari PKS yang berasal dari Sumatera Barat, mengapresiasi kinerja PT Pelindo II Cabang Teluk Bayur.
Anggota dewan itu juga menyatakan adanya perubahan yang cukup signifikan dari Pelabuhan Teluk Bayur.
Pelabuhan ini telah tertata dengan baik dan sangat bersih, pencapaian pengelolaan usahanya yang meningkat pesat tersebut termasuk kontribusi ke negara melalui pembayaran pajak yang meningkat selama lima tahun terakhir ini harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi,
“Kepemimpinan Armen Amir yang asli putra daerah kota padang dengan segala
Pengalaman nya selama ini di Pelindo II telah memperlihatkan hasil yang sangat baik,”ujar Refrizal.(mad/hb)