Jakarta, Maritim
Hingga akhir 2016, peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan tercatat 22,6 juta orang atau mencapai 103% dari target. Bahkan, peserta program jaminan pensiun yang diluncurkan Juli 2015, tercatat 9 juta orang.
Total iuran mencapai Rp 48,53 triliun atau 114% dari target 2016. Tapi pembayaran klaim Rp 20 triliun, hanya 77% atau lebih rendah 33% dari prediksi semula. Dibanding tahun 2015, jumlah peserta naik 11%, penerimaan iuran naik 35%, dan pengelolaan dana investasi meningkat 26%.
“Kami berusaha keras untuk meningkatkan perlindungan kepada seluruh pekerja, baik Penerima Upah (PU) dan Bukan Penerima Upah (BPU),” kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, seusai menyampaikan kuliah umum kepada mahasiswa pasca sarjana di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (18/1).
Dikatakan, kepesertaan sektor BPU meningkat signifikan 378% dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 1,37 juta. Angka ini melebihi target (226%) dari yang ditetapkan.
Agus juga menjelaskan kaim yang dibayarkan pada Desember 2016 mencapai Rp 20,06 triliun atau 77% dari estimasi. Klaim terbesar berasal dari Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar Rp18,6 triliun untuk 2,2 juta kasus. Besarnya klaim ini sebagai dampak regulasi yang membuka peluang pencairan karena PHK atau mengundurkan diri.
“Namun secara keseluruhan claim ratio ini masih sangat terkendali”, tambah Agus.
Tentang dana kelolaan, Agus menjelaskan, dana yang terkumpul hingga Desember 2016 mencapai Rp 260,54 triliun dengan tingkat return investasi mencapai 9,43%. Angka ini juga melebihi target (106%) dari yang ditetapkan tahun 2016.
Dalam tahun 2017, peserta aktif ditargetkan mencapai 25,2 juta orang atau meningkat 11% dari 2016. Iuran ditargetkan mencapai Rp 55,37 triliun atau meningkat 14%. Sedang dana kelolaan ditargetkan mencapai Rp297 triliun atau meningkat 14% dari 2016.
“Dengan kerja keras dan cerdas, kolaborasi yang lebih baik dengan berbagai pihak, serta didukung kondisi perekonomian yang semakin baik, kami optimis akan mampu mencapai target kepesertaan lebih dari 25 juta orang,” pungkas Agus.**[Purwanto.]