BADAN Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pelabuhan Indonesia III (Prsero)/Pelindo III tengah fokus mengembangkan Pelabuhan Tenau Kupang sebagai pelabuhan penghubung wilayah tertinggal, terdepan dan terpencil di perbatasan Indonesia Timor Leste. Menurut Orias Petrus Moedak, Rabu (8/3/2017) di Kupag Nusa Tenggara Timur (NTT): “Dalam tiga tahun ke depan yaitu 2017-2019,Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp500 miliar untuk perbaikan fasilitas pelabuhan di Pelabuhan Tenau Kupang”.
Orias mengatakan alokasi dana multiyears itu akan lebih difokuskan ke Pelabuhan Tenau Kupang sebagai pelabuhan utama di NTT, termasuk penggantian semua spare-parts kapal yang sudah lama-lama akan ganti. Pelindo III juga akan memperbaiki salah satu alat bongkar muat andalan Pelabuhan Tenau, yakni Container Crane (CC) 02 yang sedang dalam masa peremajaan karena termakan usia. Semua ini dilakukan untuk mendukung penuh program-program Nawa Cita Pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
“Pelindo III merupakan salah satu BUMN Kepelabuhanan terkemuka di Indonesia yang mempunyai komitmen memacu integrasi logistik dengan layanan jasa pelabuhan yang prima dan bertekad mendukung penuh program-program Nawa Cita Pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” kata Dirut Pelindo III.
Dikatakan pula, Pelindo III menjalankan bisnis inti sebagai penyedia fasilitas jasa kepelabuhanan yang memiliki peran kunci guna menjamin kelangsungan dan kelancaran angkutan laut. Dengan tersedianya prasarana transportasi laut yang memadai, Pelindo III mampu menggerakkan dan mendorong kegiatan ekonomi. Orias yang sebelumnya menjabat Direktur Keuangan PT Indonesia Port Corporation (IPC)/Pelindo II bergeser menjadi nakhoda di Pelindo III efektif sejak 16 Mei 2016.***(ERICK A.M.).