Labuan Bajo, NTT – Maritim
SETELAH cukup lama berkutat dengan wacana, medio Maret 2017 ini Manajemen PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry menyatakan akan segera menylenggarakan groundbreaking pembangunan dermaga marina di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Usman Husen Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Labuan Bajo Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Dithubla Kemenhub), mengemukakan pihak manajemen BUMN tersebut sudah banyak membahas mengenai rencana menyelengarakan awal pengerjaan proyek itu.
“Kami mendapat pemberitahuan bahwa mereka akan segera groundbreaking. Namun untuk ha terait dengan kepastian waktunya, silakan menghubungi pihak ASDP” ungkap Usman kepada pewarta media yang menemui, Rabu 15/3/2017, untu meminta konfirmasi.
Usman juga mengatakan bahwa lokasi marina dan hotel yang akan dibangun, hanya sekitar 100 meter dari pelabuhan eksisting. Lokasi tersebut akan menjadi daya tarik khusus bagi kunjungan kapal pesiar jenis yacht dan cruise yang kian banyak berkunjung ke Labuan Bajo yang telah ditetapkan menjadi salah satu di antara 10 destinasi wisata untuk Indonesia.
“Marketnya berupa kapalkapal tiang tinggi dan kapalwisata yang cenderung terus naik. Karenanya, Iinvestasi membangun dermaga dan hotel, akan amat menguntungkan. Pada sisi lain keberadaan dermaga dan hotel ini akan menambah kualitas pelayanan kepada turis dan kapal pesiar. Ini tentu akan menimbulkan efek positif untuk perekonomian Labuan Bajo khususnya dan Manggarai Barat umumnya” jelasnya.
Sebelumnya, ASDP Indonesia Ferry menyatakan akan mengucurkan investasi senilai Rp250 miliar untuk pengembangan pelabuhan penyeberangan milik perusahaan di Labuan Bajo. Faik Fahmi, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, mengungkapkan perusahaan akan mengembangkan pelabuhan penyeberangan di wilayah itu dalam rangka mendukung pariwisata di Labuan Bajo. Jelasnya: “Aksi korporasi ini merupakan joint verture dengan menggandeng PT PP dan Patra Jasa, dengan saham mayoritas dipegang oleh ASDP sebesar 51%, dengan sisanya akan dimiliki oleh sesama Badan usaha Miik Negara (BUMN) terebut”. ujarnya kepada Bisnis, Senin (16/1/2017).
Kendati demikian, Faik Fah belum bersedia menuturkan besaran jumlah kepemilikan PT PP dan Patra Jasa, karena masih dalam pembahasan. Proyek pengembangan infrastruktur di Labuan Bajo ini akan terdiri dari pembangunan marina, hotel, dan komersial area sebagai pendukung pariwisata yang terus berkembang dengan pertumbuhan mencpai 18%/tahun. Untuk area hotel, ASDP akan membangun penginapan dengan kapasitas 130 kamar, serta marina yang akan dapat menampung 40 unit kapal yacht.
“Disayangkan saat ini Labuan Bajo belum memiliki infrastruktur dan fasilitas hotel yang mencukupi. Karenanya,hal Ini merupakan kesempatan yang bagus karena pada tahun 2015 saja terdapat 80.000 turis yang datang, yang 80% di antaranya adalah turis asing” ujar Dirut PT Pelni memungkasi keterangannya.***(ERICK A.M)