Surabaya – Maritim
SETELAH didapat kepastian bahwa Labuan Bajo merupakan salah satu dari sepuluh daerah tujuan wisata (DTW) yang segera akan dikembangkan, sebagai gerbang masuk bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Provinsi Nusa Tengara Timur (NTT), tak hanya pelaku bisnis swasta yang menyatakan ketertarikan mereka. Beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN), segera menyusun jurus untuk”masuk” ke dalam industri tanpa asap ini. Salah satu dari BUMN tersebut adalah PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III lewat PT Pelindo Properti Indonesia (PPI) selaku anak usahanya, yang telah menyiapkan rencana kerjasama dengan berbagai institusi bisnis maupun unit usaha yang dikendalikan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Pengembangan pelabuhan marina di Labuan Bajo NTT, bersama Marina Benoa Bali merupakan rangkaian dari pembangunan komunitas marina yang bertitik awal di Pantai Boom Banyuwangi, Jawa Timur. Mulanya, pembangunan Marina Boom Banyuwangi akan digenjot lebih dulu penyelesaiannya agardaat digunakan melayani peserta lomba yaht dari Freemantle, Australia Barat paa bulan Mei 2017. Tetapi mengingat pada bulan itu ummat Islam telah memasuki saat ibadah puasa Ramadhan, agar jangan terjadi gesekan budaya yang sensitiv, kami mereview rencana dengan lebih mendahulukan pengembangan Labuan Bajo” jelas Prasetyo, Presiden Direktur PT PPI kepada maritim.com beberapa waktu lalu.
PT PPI merupakan anak usaha Pelindo III yang bergerak dalam bidang manajemen properti milik perusahaan, penyelenggaraan event dan pengoperasian pelabuhan marina.
Terkait dengan komitmen Pelindo III dalam mengelola infrastruktur pelabuhan sebagai pemicu perekonomian wilayah termasuk di Kawasan Timur Indonesia (KTI), BUMN ini juga melibatkan diri dalam pengembangan UPP kelas III Labuan Bajo yang nantinya akan diserahkan oleh Kemenhub pada tahun ini. Orias Petrus Mudak Direktur Utama PT Pelindo III mengungkapkan pihaknya akan memisahkan fungsi antara pelabuhan milik perusahaan dan UPP Kelas III Labuan Bajo yang akan dikerjasamakan dengan Kemenhub. Namun, sejauh ini dia belum dapat mengemukakan rincian rencana sebelum ada kepastian kerja sama dengan Kemenhub.
“Kalau kedepan sudahdiserahkan dariKemenhub kepaa kami, baru akan kami pikir lebih jauh. Sebab saat ini Pelindo III sudah memiliki rencana mengembangkan pelabuhan eksisting milik perusahaan. Rencananya, perusahaan akan memisahkan terminal kargo dan terminal penumpang” ungkap Dirut Pelindo III.
Khusus dalam keikutsertaan Pelindo III membangun marina dan melayani kunjungan wisatawan pengguna kapal yacht di Labuan Bajo sebaga pelabuhan palin dekat dengan Taman Nasional Komodo ini, BUMN kepelabuhanan yang bermarkas besar di Surabaya tersebut, sudah memiliki lahan seluas 8 hektare di sebelah selatan Labuan Bajo. Bahwa lahan tersebut tak segera dibangun, Orias menjelaskan: “Lahan tersebut sudah kami beli, tetapi belakanan masih terjadi sengketa. Ketika lahan telah kami beli, ternata ada fihak lain yang mengaku sebagai pemilik lahan tersebut. Daripada jadi masalah yang lebih memanas, maka kami memiih untuk menempuh jalan musyawarah”. ***(ERICK A.M).