INDONESIA – Australia Transportation Forum (IATF), yang digelar di Nusadua Bali (5-8 April 2017) diharap jadi jembatan pendekat kedua negara tetangga yang selama ini sering dinilai “jauh di mata – jauh di hati” ! Lewat forum, Indonesia dan Australia berkomitmen meningkatkan hubungan, khususnya di bidang perhubungan, meliputi sektor perhubungan laut dan udara, dan kini didorong ke arah pengembangan transportasi darat. Hal ini jadi bahasan utama IATF, yang diselenggarakanKementerian Perhubungan RI bersama Department of Infrastructure Regional Development Australia.
IATF diharap mewadahi hubungan bilateral, yang dibentuk khusus untuk membahas perkembangan transportasi, dan diselenggarakan tiap tahun bergiliran di kedua negara.Pada forum kali ini, kedua negara masing-masing dipimpin Sugihardjo Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan(Kemhub) RI dan Shane Carmody Deputy Secretary of the Department of Infrastructure & Regional Development Australia.
“Selama sepuluh tahun dibentuknya forum ini,di segmen laut dan udara, utamanyasafety dan securitysudah jalan. Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Australia beberapa waktu lalu, membawa dampak tersendiri bagi kerjasama di bidang transportasi antar kedua negara. Presiden membawa misi agar program Nawacita, khususnya transportasi, bisa diadopsi oeh dua belah pihak. Gelarankali ini menjadi ajang merumuskan poin-poin kerja sama yang akan disepakati kedua negara. Selain itu juga menargetkanmemorandum of understanding (MoU), guna mendorong kerja sama infrastruktur terkait investasi swasta. Kami dorong peran aktif BUMN dan swasta, hingga kunjungan Menhub Australia Oktober 2017 nanti, akan lebih fokus pada pembahasan sisi bisnis”kata Sugihardjo kepada pewarta temasuk maritim.com,saat rehat pertemuan.
Lebihjauh, Sekjen Kemhub mengungkapkan tahun ini RI dan Aussie telah memasuki fase baru, yang diharap berkontribusi pada peningkatan kerja sama transportasi di lingkup lebih luas. Jelas Sugihardjo pula: “Meskipun sudah masuk fase baru, tetapi proyek-proyek keselamatan dan keamanan tetap penting dalam kerja sama transportasikedua negara”.
Sebagai hasil forum, kedua negara menyepakati beberapa poin yang akan segera dilaksanakan. Berikut enam rekomendasi IATF:
- Draf final MOU akan segera ditandatangani antara Menteri Perhubungan RI dan Australia yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya;
- Menawarkan potensi investasi di bidang infrasktruktur transportasi yang ada di Indonesia untuk pelabuhan, bandara dan kereta api melalui skema counselling;
- Pengembangan capacity building jadi bagian program eksekulen masing-masing kegiatan, meliputi program safety, security maupun infrastruktur development;
- Peningkatan konektifitas transportasi antara Indonesia dan Australia sebagai bagian program Nawacita;
- Mendorong peran aktif BUMN dan Swasta dalam melaksananakan kerja sama kedua negara. Hal ini akan ditindak lanjuti dalam kunjungan Menteri Perhubungan RI ke Australia bulan Oktober atau November 2017 mendatang;
- Tujuan akhir pertemuan adalah meningkatkan kerja sama bidang transportasi yang akan berpengaruh terhadap perekonomian kedua negara dari sisi perdagangan maupun pariwisata. ***ERICK A.M