Tanjung Perak Surabaya – Maritim
ANTONIUS Tonny Budiaono, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Dirjenla Kemenhub) dngan tegas mencopot Mochamad Ikhsa dari jabatan Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) V Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Ia dinilai telah gagal mengelola pelabuhan setempat. Di depan para juru warta kepelabuhanan, di sela menijau kesiapan pelayaran arus balik di Pelabuhan Tanjung Perak, Rabu (28/6/2017), Dirjen berucap: “Untuk sementara saat ini KSOP Kalianget dipimpin oleh pelaksana tugas Ferry Agus Satrio, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Umum dan Hubungan Masyarakat Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya”.
Tonny menyebutkan kepemimpinan Ikhsan di KSOP Kalianget tidak berfungsi sebagai manajer pelabuhan sebagaimana mestinya. Dia mencontohkan Pelabuhan Kalianget yang mengelola angkutan laut menuju Pulau Kangean selama ini kekurangan armada, namun yang bersangkutan sama sekali tak pernah berupaya mengusulkan tambahan sarana angkut kepada pemerintah pusat. Puncaknya terjadi penumpukan ratusan penumpang saat arus mudik Lebaran 2017 di Pelabuhan Kalianget pada 21 Juni lalu. Yang terjadi kemudian, saat itu kapal “Bahari Express 9C” yang semestinya beroperasi dari Pelabuhan Kalianget menuju Kangean mengalami kandas di perairan Raas, sehingga penumpang yang terlantar akhirnya mengamuk hingga merusak Kantor KSOP Kalianget.
Selanjutnya, Tony menyebutkan adanya kejadian yang lebih fatal lagi, Ikhsan sebagai Kepala KSOP Kalianget kemudian mengalihkan ratusan penumpang “Bahari Express 9C” yang terlantar untuk naik ke kapal “Darma Bahari Sumekar” jurusan Kangean yang sebenarnya sudah penuh penumpang. Kapalyang bekapasitas angkut 213 itu, akhirnya dijejali dengan 442 penumpang dan Ikhsan sebagai Kepala KSOP Kalianget meberi izin berlayar. Menurut Tonny, seharusnya sebagai Kepala KSOP Kalianget, ketika melihat kapal yang tersedia tidak cukup, mestinya Ikhsan bisa berkoordinasi dengan Kesyahbandaran Tanjung Perak maupun Kemenhub dan bahkan Presiden RI untuk minta penambahan frekuensi ataupun kapasitas kapal. Pungkas Dirjenla: “Dengan sangat menyesal saya terpaksa mencopot jabatan Ikhsan selaku KSOP Klianget”. ***ERICK A.M.