ANAK usaha PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), PT Terminal Teluk Lamong ( TTL ), setelah dua tahun beroperasi makin menunjukkan tren produksi yang positif. Terminal dengan konsep automation dan ramah lingkungan ini makin menunjukkan produktivitas yang positif. Berdasar data yang diperoleh dari manajemen PT TTL, pada semester I/2017, arus petikemas di TTL mencapai 217.363 TEU’s. Meningkat 92,5% dibanding produksi tahun 2016 yang tercatat 112.879 TEU’s pada periode yang sama. Peningkatan signifikan terlihat pada arus petikemas internasional. Pada semestrI/2016 arus petikemas internasional di TTL tercatat 52.678 TEU’s. Sedang pada semester pertama tahun ini, mencapai 116.331 TEU’s. Terjadi peningkatan produksi sebesar 120,8%. Pada arus petikemas domestik juga terjadi kenaikan produktivitas sebesar 67,8% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan arus produksi petikemas internasional, ada pada volumenya yang kian bertambah pada tiap-tiap pengguna jasa. Sedang penambahan arus produksi domestik berasal dari rute Surabaya – Belawan (termasuk konektivitasnya) dan Surabaya – Sampit (termasuk konektivitasnya). Rute yang sebelumnya bongkar muat di Tanjung Perak ini, beralih ke TTL sejak pertengahan Januari 2017. Selain petikemas, terminal tercanggih dan ramah lingkungan pertama di Indonesia ini, juga melayani jasa bongkar curah kering, khusus untuk komoditi pakan dan pangan.
Saat ini, TTL berada pada pengembangan terminal tahap kedua. Pengembangan fasilitas curah kering (conveyor, silo dan flat storage) dan perluasan lapangan penumpukan, dari semula 5 blok menjadi 10 blok. Sesuai dengan konsep ramah lingkungan, fasilitas curah kering TTL dilengkapi dengan dua jalur conveyor belt berkapasitas 2500 ton per jam per belt. Komoditasnya pun khusus hanya melayani food dan feed grain, agar tetap ramah lingkungan. Secara kapasitas, TTL bisa menjadi terminal curah kering terbesar se Asia Tenggara, dengan potensi arus produksi sebesar 17 juta ton per tahun.
Pada triwulan I/2017, TTL telah mendapat dua penghargaan sekaligus dari Markplus, Inc milik ahli marketing Indonesia, Hermawan Kartajaya. TTL meraih penghargaan BUMN Marketeers Awards 2017 kategori anak perusahaan : Silver Winner-The Most Promising Company in Marketing 3.0 dan Bronze Winner-Promising Company in Tactical Marketing. Penghargaan diserahkan oleh Rini Soemarno, Menteri BUMN. ***ERICK A.M.