BERBEDA dengan saat jelang Idul Fitri yang sibuk dengan angkutan penmpang yang mudik/balik, maka saat menghadapi Idhul Adha, kesibukan beralih ke angkutan hewan kurban. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Nusa Tenggara Timur (NTT), merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang paling sibuk mempersiapkan pengiriman hewan kurban ke Pulau Jawa. Terkait itu, Fini Murfiani Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Katakan jelang Idul Adha tahun ini, Kementan melalui Ditjen PKH terus berkoordinasi dengan daerah sentra produsen ternak untuk memastikan pasokan sapi-sapi kurban.
Seirama dengan itu, Dani Sujadi Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT mengatakan total kuota pengeluaran ternak sapi NTT 2017 sejumlah 66.300 ekor dan jelang Hari Raya Idul Adha tahun ini, NTT siap untuk memasok sapi. Pernyataan itu dikuatkan oleh Tay Renggi Kepala Bidang Agribisnis Peternakan Dinas Peternakan Provinsi NTT yang menambahkan pada 31 Juli 2017 telah tersedia stok sapi siap kirim sebanyak 1.790 ekor. Dari stok sapi, pada 1 Agustus 2017 i telah dikirim 500 ekor sapi dari NTT gunakan kapal kargo dengan tujuan Bekasi, dan kapal ternak Camara Nusantara 1 diberangkatkan ke Jakarta dari Tenau pada 3 Agustus 2017, mengangkut sebanyak 500 ekor sapi. Pada tanggal yang sama dikirim pua 450 ekor, menggunakan kapal kargo. Sebanyak 340 ekor sisanya akan diangkut dengan kapal kargo berikutnya.
Dengan lancarnya transportasi sapi dari sentra produksi ke daerah konsumsi pasokan hewan kurban dapat tersedia dengan cukup, Fini Murfiani berharap peternak menikmati harga sapi yang lebih baik dan sekaligus tidak memberatkan konsumen. Dijelaskan bahwa Petugas Informasi Pasar (PIP) daerah akan selalu menyajikan data harga harian sapi, ayam broiler dan telur ayam di tingkat produsen masing-masing sentra.
Terkait adanya keluhan masyarakat tentang naiknya harga sapi hidup menjelang Hari Raya Idul Adha ini, menurut Fini hal itu sesuatu yang wajar, karena meningkatnya harga jual sapi di tingkat produsen dan konsumen saat jelang hari Raya Idul Adha terpicu peningkatan permintaan sesuai hukum pasar. Menurutya, yang perlu dijaga adalah agar batas kewajaran kenaikan harga, tak sampai timbulkan ekses negativ. Harga rerata sapi padahari-hari biasa berkisar Rp.43.000-Rp.46 .000/kg berat hidup di daerah konsumsi, dan jelang Idul Qurban dapat mencapai kisaran Rp.60.000-65.000/kg berat hidup. Harga tersebut sudah termasuk biaya pemeliharaan ternak yang meliputi biaya penitipan, pakan, dan kesehatan selama satu bulan, serta biaya pengiriman sapi sampai ke tempat pembeli.***ERICK A.M.