Jakarta, Maritim
Keunikan industri fashion Indonesia ada pada kekayaan seni budaya yang tertuang dalam berbagai kain tradisionalnya. Di mana kemasannya dibungkus dalam ‘fashion craft’ sebagai suatu produk fashion yang diperkaya dengan nilai seni pekerjaan tangan.
“Ini adalah kekuatan industri fashion Indonesia saat memasuki fashion dunia. Walaupun membutuhkan waktu prodprsi yang berbeda dengan kecepatan induatri fashion pabrikan pada umumnya. Maka dari itu, keunikan yang kita miliki ini harus kita jaga dan tawarkan ke dunia, sebagai khasanah seni budaya tinggi Indonesia. Karenanya, pasar Moskow cocok dengan produk kita, yang mengutamakan kualitas,” kata Sektetaris Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian, Eddy Siswanto, pada acara jumpa pers menjelang pameran ‘The Heart of Fashion Craft di Moskow, Rusia, di acara Collection Premier Moscow (CPM), kepada wartawan di Jakarta, Selasa (22/8).
Di antara negara-negara Eropa Timur, menurut Eddy, Rusia adalah salah satu negara yang unik. Karena masih menyimpan potensi pasar menarik bagi produk fashion craft buatan Indonesia. Di mana potensi pasar produknya juga di pasar Rusia masih rendah, yakni baru mencapai 2,5 persen.
“Karena Rusia pasarnya masih potensial untuk produk fashion craft kita, maka Indonesia ikut di dalamnya, di mana memang kita memiliki produk kualitas tersebut. Apalagi, masyarakat Rusia itu sangat sensitif terhadap kualitas. Jadi mereka lebih mengutamakan kualitas produk. Soal harga jadi nomor dua,” urai Eddy.
Potensi pasar Rusia yang masih rendah itu, tambahnya, perlu diupayakan untuk ditingkatkan. Upaya untuk meningkatkan pasar tersebut, yaitu dengan memperkenalkan produk industri fashion craft Indonesia melalui kegiatan pameran berkelas dunia. Untuk itu, Indonesia mengikuti pameran ini pada 30 Agustus-2 September 2017 mendatang, di Moskow, Rusia.
Dijelaskan, pada pameran di Moscow tersebut, Kemenperin melalui Ditjen IKM akan mengirim 9 label produk fashion terpilih, yaitu Kabana by Itang Yunasz, Dian Pelangi, dan Kasha by Sjully Darsono. Kemudian Devyros, Ekuator, Warnatasku, Kalyana Indonesia, Huraira dan Teha Bags. Diikuti 27 negara dengan menampilkan 1.000 fashion brands dan akan dihadiri sekitar 22.600 pengunjung. (M Raya Tuah)