PROYEKSI PENJUALAN 40 HEKTAR LAHAN JIIPE

Surabaya – Maritim

EMITEN bersandi AKRA di psr modal, PT AKR (Aneka Kimia Raya) Corporindo Tbk. memproyeksikan tahun ini untuk menjual 40 hektar lahan di kawasan idustri terpadu Java Integrated Industrial & Port Estate (JIIPE) yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Suresh Vembu, Direktur & Corporate Secretary AKR, ungkapkan nilai investasi yang dikeluarkan oleh perseroan di JIIPE sudah mencapai Rp.4,5 triliun. Pihaknya juga tengah melengkapi fasilitas di kawasan industri tersebut dengan listrik 23 MW. Kendati pembangunan kawasan industri itu belum rampung, tetapi AKR telah berhasil membukukan pendapatan.

“Semoga saja, pembangunan tahap satu sudah bisa selesai dalam 2-3 tahunk depan. Saat ini kontribusi pendapatan sudah mencapi Rp430 miliar” ungkap Suresh pekan lalu.

Dijelaskan, pembangunan JIIPE tahap I memerlukan dana senilai US$2 miliar. Untuk aktivitas di kawasan industri tersebut, pelabuhan JIIPE sudah mulai ramai dengan kegiatan bisnis, dan hingga akhir tahun ini diprediksi akan bisa menampung 1,5 juta metrik ton kargo. Sebelumnya, PT Freeport Indonesia sempat berencana untuk membeli lahan di Jawa Timur guna membangun smelter. Namun, rencana itu sejak tahun lalu belum direalisasikan. Suresh menuturkan pihaknya masih menanti kabar dari perusahaan tambang emas tersebut. Dia mengharap agar Freeport bisa melakukan investasi di kawasan industri JIIPE.

Kawasan industri JIIPE dikelola PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera, merupakan usaha patungan antara AKR dengan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III. Luasan areal kawasan industri di JIIPE mencapai 1.761 hektar. Selain untuk kawasan industri, JIIPE juga mencakup kawasan pelabuhan seluas 406,10 hektar dan kawasan perumahan seluas 765,77 hektar.

Sepanjang paruh pertama tahun ini, AKRA membukukan pendapatan senilai US$9,22 triliun, tumbuh 25% dari posisi Rp7,37 triliun. Pertumbuhan pendapatan AKRA ini didorong oleh peningkatan sektor bahan bakar minyak hingga 27% menjadi Rp.6,16 triliun. Menurut Suresh AKRA juga mengalokaskan belanja modal senilai US$30 juta-US$40 juta pada tahun 2017. Penggunaan belanja modal pada tahun ini, akan dilakukan untuk investasi di beberapa terminal dan pembangunan pompa bensin. ***ERICK A.M..

 

 

 

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *