KAWASAN Ekonomi Khusus (KEK) “Mandalika”di Lombok Tengah, NTB Jum’at (20/10) lalu, diresmikan pengperasiannya oleh Joko Widodo Presiden. KEK yang dikhususkan untuksektor kepariwisataan tersebut, dikelola oleh PT Pengelola Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Dalam sambutannya, Jokowi meminta investor untuk segera membangun dalam waktu 6 bulan setelah penandatangnan kontrak. Apabila hl itu tak dilaksanakan, maka izin investasinya akan dicabut.
Terkait “ancaman” itu,Darwin Nasution Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menuturkan, karena Presiden mulai melihat ada upaya menunda-nunda investasi di KEK lain.
Darmin mengungkapkan, ada sejumlah alasan yang menjadi penyebab penundaan tersebut. Salah satunya, cenderung menunggu untuk mendorong harga naik lebih dahulu. Akhirnya, Presiden memutuskan bahwa investor harus memberi janji dan komitmen dalam bentuk pernyataan tertulis yang dibubuhi tanda tangan. Setelah ditandatanganinya komitmen itu, maka dalam waktu enam bulan harus ada kelanjutannya berupa pembangunan.
“Kami akan mendorong, kalau tidak siap benar, tak usah teken dulu. Harus siap dulu, baru ditandatangani, hingga realisasinya akan dapat lebih cepat. Pemerintah menghindari kemungkinan adanya investor yang sudah menandatangi, namun akhirnya tak juga kunjung membangun. Sehingga, pemerintah mengutamakan investor yang sangat siap” ujar Darmin.
Dalam sambutan presmian KEK Mandalika, Presiden minta ITDC membuat kontrak yang jelas dengan investor. Misalnya, soal pembangunan resort atau hotel di kawasan itu.Pihak pengelola harus menetapkan tenggat waktu kapan investor akan mulai membangun. Kata Presiden pula: “Jangan hanya tanda tangan kontrak, kemudian lahannya didiamkan, tanpa diapa-apakan. Karenanya harus membuat kontrak, dengan tenggat waktu enam bulan. Kalau dalam waku itu investor tidak mulai konstruksi, maka izinnya akan kami cabut”.
Pada kesempatan meresmikan operasionalisasi KEK Mandalika, Presiden ungkapkan bahwa Syekh Tamim bin Hamad Al Thani, EmirQatar siap membayar total biaya proyek ini. Namun Presiden mencegah. Ujar Jokowi: “Kemarin saya bertemu Syekh Tamim Al Thani. Pada kesempatan itu saya tunjukkan gambar Mandalika. Karena Syekh Tamim tak sempat mengunjungi kawasan ini,maka saya hanya memperlihatkan foto-foto Mandalika saja. Foto-foto itu membuat Syekh Tamim terpikat dan bersemangat tanamkan investasi. Syekh Tamim sangat kagum dengan keindahan Mandalika. Kemudian Emir Qatar menyampaikan bahwa beliau akan bayar semua proyek pengembangan KEK Mandalika. Namun saya mencegah. Saya katakan: nanti dulu, Anda kirim tim, lihat dulu Mandalika, baru kita bicara, dan jangan ambil semuanya”.
Nilai investasi KEK Mandalika saat ini sudah mencapai Rp.13 triliun. Rencananya, kawasan wisata Mandalika akan memiliki 10.000 kamar hotel, dengan target awal hingga tahun 2019, akan dibangun 2.000 kamar. Direncanakan pula, di lokasi itu akan ada arena balap taraf dunia. Menko Perekonomian mengatakan dibutuhkan Rp 3 triliun lagi untuk menyelesaikan proyek KEK Mandalika. ***ERICK A.M.