Jakarta, Maritim
Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto, meresmikan ruang reparasi kapal terbesar di Indonesia milik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) PT Samudra Marine Indonesia (SMI).
Kegiatan yang berlangsung di Kawasan Bojonegara Industrial Park, Serang, Banten, kemarin, itu berupa pembangunan dua fasilitas graving dock. Di mana penambahan fasilitas yang baru ini akan meningkatkan kemampuan reparasi kapal ke depannya. Termasuk untuk mendukung seluruh kegiatan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Dua fasilitas ruang reparasi kapal PT SMI itu adalah fasilitas dok ukuran 280 meter x 45 meter dan 320 meter x 55 meter. Sehingga galangan kapal yang fokus pada ship repair itu punya julukan sebagai yang terbesar di Indonesia milik PMDN.
Sampai saat ini, dengan tambahan dua fasilitas itu, perseroan sudah memiliki total empat dok kapal. Atau mampu mereparasi kapal sekitar 300 unit per tahun, naik dari sebelumnya di bawah 200 unit per tahun, saat hanya punya dua dok. Dengan kemampuan reparasi kapal hingga 150.000 DWT dari sebelumnya hanya 10.000 DWT.
Sedangkan fasilitas lain yang dimiliki PT SMI di antaranya 11 jib cranes kapasitas 40 tons, auto blast and paint machine, airbag system kapasitas 60.000 DWT, ship building yards, private jetty dan machining workshops.
Data Kemenperin menyebutkan, saat ini kapasitas produksi untuk bangunan baru mencapai 1 juta DWT per tahun, sementara ruang reparasi kapal mencapai 12 juta DWT per tahun.
Menperin mengatakan, pemerintah saat ini telah menempatkan sektor maritim sebagai salah satu sektor yang mendapatkan prioritas dalam pembangunan nasional. Termasuk industri galangan kapal. Sehingga memberikan peluang bagi industri galangan kapal untuk terus tumbuh karena program tersebut mampu meningkatkan jumlah kebutuhan armada kapal di dalam negeri.
Ditambahkan oleh Airlangga Hartarto, Indonesia mempunyai kepentingan atas majunya industri perkapalan nasional, yang mampu secara mandiri memenuhi kebutuhan armada kapal nasional. Apalagi, multiplier effect yang terjadi dengan berputarnya usaha industri perkapalan sangatlah besar, sehingga mampu menggerakkan roda perekonomian sektor lainnya.
“Industri galangan kapal merupakan pondasi penting dalam menunjang program poros maritim maupun tol laut. Karena itu, cita-cita menjadikan Indonesia sebagai poros maritim tidaklah lengkap tanpa adanya industri galangan kapal yang kuat,” ujarnya. (M Raya Tuah)