PT IKI, Dari Mati Suri Bangkit Jadi Galangan Kapal BUMN Tersehat Kategori A

Komut PT IKI Soerjono didampingi Plt Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Bay M Hasani dan Dirut PT IKI Edy Widarto tengah menekan tombol sirine tanda ‘Peluncuran KM Kendhaga Nusantara II NB 186’ dan ‘Groundbreaking Pembangunan Fasilitas Utama Slipway Kapasitas 2 x 6.500 DWT’ di galangan kapal PT IKI Makassar beberapa waktu lalu
Komut PT IKI Soerjono didampingi Plt Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Bay M Hasani dan Dirut PT IKI Edy Widarto tengah menekan tombol sirine tanda ‘Peluncuran KM Kendhaga Nusantara II NB 186’ dan ‘Groundbreaking Pembangunan Fasilitas Utama Slipway Kapasitas 2 x 6.500 DWT’ di galangan kapal PT IKI Makassar beberapa waktu lalu

Jakarta, Maritim

Pasca Indonesia diterjang ombak krisis ekonomi (krismon) pada 1998, ratusan perusahaan di dalam negeri berguguran, gulung tikar lalu mati suri. Tak terkecuali perseroan punya Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Salah satunya  galangan kapal PT Industri Kapal Indonesia (IKI). Bermarkas di Jalan Galangan Kapal, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar, ini.

Read More

Setelah krismon berlalu, berbagai ikhtiar dilakukan, agar perusahaan ini bisa bangkit dan hidup kembali. Alhasil, lewat campur tangan pemerintah Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK), titik terang mulai terlihat. Dengan disuntiknya dana segar Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp400 miliar ke tubuh PT IKI. Kemudian pemerintah juga memberikan pekerjaan pembuatan kapal baru untuk mendukung program tol laut mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Hasilnya, maksimal. PT IKI akhirnya keluar dari malapetaka dan kini terpilih sebagai satu di antara empat galangan kapal plat merah yang tersehat. Dengan laporan keuangan kategori A skor 72. Yang artinya menyisihkan galangan PT Penataran Angkatan Laut (PAL) Indonesia, PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (DKB) serta PT Dok & Perkapalan Surabaya (DPS). Di mana kabar terakhir, tiga galangan kapal BUMN tersebut hidupnya kini masih memprihatinkan. Kalau tak ingin disebut terseok-seok.

Bukan hanya itu, PT IKI juga mampu membukukan prestasi, karena di saat ulang tahun ke 40 pada 29 Oktober 2017 lalu jadi satu-satunya galangan kapal BUMN yang dipercaya pemerintah membangun kapal baru. Yaitu diselesaikannya pembangunan dua unit kapal kontainer 100 teus senilai Rp113,34 miliar. Guna dipakai untuk mendukung akselerasi program tol laut pemerintahan Jokowi.

Karena sejak tiga tahun lalu, Kementerian Perhubungan (Kemenhu) membuka tender besar-besaran, bagi pembangunan ratusan unit kapal baru. Untuk dikerjakan oleh galangan dalam negeri. Dengan nilai puluhan triliun rupiah.

Puncaknya, saat perayaan ulang tahun ke 40, PT IKI meluncurkan KM Kendhaga Nusantara II NB 186. Pesanan Kemenhubu dan groundbreaking pembangunan fasilitas utama slipway kapasitas 2 x 6.500 DWT di galangan Makassar dengan metoda air bag. Sedangkan kapal kontainer pertama sudah dirilis pada Agustus 2017.

Direktur Utama (Dirut) PT IKI, Edy Widarto, mengatakan saat ini lewat bantuan pemerintah PT IKI telah berhasil membangun berbagai fasilitas dengan cukup baik. Sehingga nantinya dapat meningkatkan kapasitas produksi untuk mendukung program tol laut. Yang kemungkinan ke depannya, PT IKI akan lebih banyak berperan di wilayah Indonesia bagian Timur, mengingat sumbangan galangan dari wilayah ini baru 12 persen untuk skala nasional. Sementara potensinya mencapai 80 persen.

“Kami berharap, pemerintah dan BUMN lain ke depan tetap memberikan order ke galangan BUMN, sehingga konsistensi membangun kapa baru dan perbaikanl tetap berjalan. Apalagi, tahun depan, kami ditargetkan agar mengantongi pendapatan Rp436 miliar,” ujar Edy, kepada Tabloid Maritim, kemarin.

Ditambahkan, saat ini PT IKI tengah giat menambah berbagai fasilitas di Makassar dan Bitung, untuk mendukung kapasitas bangunan kapal baru dan reparasi. Termasuk juga di antaranya pengoperasian kapal ikan di Jakarta dan Belawan.

Di galangan Bitung kini sudah bisa naik empat kapal sekaligus ke slipway. Dvengan ukuran 4 x 2.500 DWT. Di mana pasarnya jenis kapal ferry, sabuk nusantara atau perintis.

“Kini, IKI siap mengerjakan pemesanan kapal baru dan reparasi dari mana pun, dengan segala kemampuan sumber daya yang dimiliki,” kata Edy, sumringah.

Potensi yang sangat besar di Indonesia bagian Timur untuk reparasi kapal membuat IKI kewalahan melayani pesanan. Bahkan untuk itu ada perusahaan yang rela menunggu enam bulan untuk docking.

Tahun depan, IKI akan mulai menyasar potensi ruang repair kapal migas. Sementara saat ini langganan tetapnya adalah kapal-kapal milik ini Pertamina, Kemenhub, PT ASDP, PT Pelni dan swasta.

Ditanya Tabloid Maritim soal kunci mengelola galangan agar selalu sehat, mantan salah satu direktur di PT PAL Indonesia ini, mengatakan ada dua kuncinya. Yaitu selalu tepat waktu ketika menyelesaikan perbaikan maupun membangunan kapal baru. Kedua, kualitas dari pekerjaan harus selalu tetap terjaga dengan baik. Tanpa kedua kunci itu mustahil satu galangan dapat meraih efisiensi. (M Raya Tuah)

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *