SEBAGAI dampak terjadinya cuaca buruk di pantai selatan Malang pada bulan-bulan terakhir, mengakibatkan ketersediaan ikan laut di Kota Malang mengalami penurunan cukup signifikan. Beberapa pedagang di sejumlah pasar tradisional mengaku para tengkulak saat ini membatasi jumlah penjualan, karena minimnya ketersediaan ikan laut. Diperkirakan pengurangan pengiriman ikan mencapai 50% dri hari-hari sebelumnya.
“Seperti ikan tongkol per hari, saya biasanya dapat jatah 120 ekor, saat ini dikurangi menjadi sekitar 40 ekor saja” kata Diah Nurul, pedagang ikan laut di Pasar Besar Malang, beberapa hari lalu.
Pedagang ikan laut selama ini mengandalkan pasokan dari Sendang Biru, Kabupaten Malang. Di antaranya ikan jenis tuna, tongkol, dan pindang. Dampak dari kelangkaan ikan mengakibatkan tingkat harga ikan mengalami kenaikan, yang berkisar Rp10 ribu/kg untuk masing-masing jenis ikan. Sepeti harga ikan tuna, dari Rp.35.000 per ekor, naik menjadi Rp.45.000 ribu. Kemudian ikan tongkol dari harga Rp.23.000 naik menjadi Rp.32.000.
“Dalam sehari biasanya dapat penghasilan hingga sekitar Rp 3 juta, kali ini menurun drastis hingga Rp.1.700.000. Karena pasokan mengalami penurunan sekitar 50%, omzet juga turun 50%” keluh Nurul.
Pasokan ikan laut di wilayah Malang berkurang karena nelayan di wilayah selatan Malang, enggan melaut akibat angin kencang. Cuaca buruk ini jadi penyebab pasokan ikan di Malang berkurang. Menanggapi kondisi ini, Wahyu Setianto Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang, katakan saat ini pihaknya terus lakukan pemantauan ketersediaan ikan di pasaran.
“Kami juga terus koordinasi dengan kepala pasar induk Gadang untuk memantau kondisi terakhir” jelas Wahyu. ***AYUDHIA/Sub/Maritim