MESKIPUN sempat diguncang kepanikan akibat kepanikan disebabkan kemungkinan meletusnya Gunung Agung, namun kondisi perekonomian Bali pada Triwulan III tahun 2017 bila dibanding periode yang sama dengan tahun 2016, trnyata mengalami pertumbuhan sebesar 6,22%. Penyumbang pertumbuhan tersebut masih didominasi oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi, makan dan minum, diikuti lapangan usaha pertanian, kehutanan serta perikanan.
“Ekonomi Bali di triwulan III-2017 masih didominasi dan tercatat paling tinggi oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi, makan dan minum dengan kontribusi sebesar 23,43%. Yang selanjutnya diikuti oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 14,25%,” jelas AdiNugroho Kepala BPS Provinsi Bali, di Renon, Denpasar.
Dilanjutkan, pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan Konsumsi Rumah Tangga merupakan komponen dengan pertumbuhan tertinggi juga masing-masing sebesar 3,82% dan 3,77%. Ungkapnya: “Itu juga tercatat merupakan pertumbuhan yang tinggi”.
Menurutnya, total perekonomian Bali triwulanan III tahun 2017 diukur berdasar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat sebesar Rp55,92 triliun. Jika dilihat berdasar harga konstan (ADHK) tercatat sebesar Rp37,19 triliun.
Sementara iu, jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, ekonomi Bali triwulan III/2017 tercatat tumbuh sebesar 3,34%. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh transportasi dan pergudangan sebesar 6,38%. Sedang dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Pengeluaran Konsumsi Pemerintah dan Konsumsi LNPRT dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 8,59% dan 4,71%.. ***ADIT/Dps/Maritim