SETELAH kajian arus laut diselesaikan oleh Universitas Udayana Bali, terhitung mulai akhir November 2017 ini PT Angkasa Pura I targetkan pengembangan apron Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, dengan cara reklamasi. Yanus Suprayogi, General Manager PT Angkasa Pura I seusai menghadiri pisah sambut Co General Manager di Tuban Kabupaten Badung, Bali, Rabu lalu mengatakan: “Pembangunan fisik sudah akan mulai jalan pada akhir November nanti, atau paling lambat pada akhir tahun 2017”.
Menurut Yanus, dalam pekan ini hasil kajian arus laut dari Universitas Udayana siap diserahkan, hingga dapat memulai proses pembangunan apron. Dia menjelaskan kajian arus laut itu diperlukan untuk mengantisipasi dampak penggerusan pantai setelah reklamasi.
Ia juga menjelaskan bahwa proyek reklamasi di sebelah barat landasan pacu atau di dekat terminal VIP I itu telah mengantongi izin secara lisan dari sejumlah pihak di antaranya Bupati Badung Giri Prasta dan desa di sekitar bandara.
Lebih jauh dijelaskan, nantinya luas lahan perairan yang akan direklamasi mencapai sekitar 84 hektar yang akan digunakan untuk areal parkir pesawat berbadan besar. Dari 84 hektar tersebut, baru sekitar 43 hektar di antaranya yang akan digunakan menampung parkir pesawat dengan kapasitas sekitar tiga unit pesawat berbadan lebar, sedang sisa lahan hasil pengurugan lain digunakan untuk pengembangan jangka menengah-panjang.
Menurutnya, reklamasi menjadi satu-satunya solusi pengembangan apron sebelah barat bandara karena lebih efektif dibandingkan menggunakan tiang pancang. Dijelaskan pula apabila menggunakan tiang pancang, maka kedalaman laut di sekitar lokasi mencapai tiga meter dan relung dasar yang terdiri dari karang, dinilai tidak bisa ditembus dan dibor. Tidak hanya itu, pengembangan menggunakan tiang pancang dinilai tidak efektif dari segi keamanan bandara.
Atas konfirmasi awak media, Yanus mengungkapkan besaran alokasi anggaran dari Angkasa Pura I untuk pengerjaan proyek reklamasi dan pengembangan apron iru mencapai sekitar Rp.1,7 triliun yang akan dikerjakan kontraktor dalam negeri. Proyek itu ditargetkan selesai pada Agustus 2018. ***ERICK A.M.