LAHAR DINGIN GUNUNG AGUNG ANCAM JEMBATAN

Banjir lahar dingin jadi totonan warga
Banjir lahar dingin jadi totonan warga

Karangasem/Klungkung, Maritim

KONDISI jembatan Gesing di aliran Tukad Yehsah, Desa Muncan, Selat, Karangasem pasca diterjang lahar dingin, mulai mengkhawatirkan. Besi yang tertanam kuat di tengah tiang penyangga jembatan mulai tergerus aliran lahar dingin, Kamis (30/11). Wayan Dana, salah seorang warga dusun Susut, Desa Muncan, saat menonton aliran lahar dingin berucap: “Sebelumnya besi tersebut tidak kelihatan mungkin karena terbentur batu dan tergerus aliran menyebabkan tiang jembatan seperti ini. Lahar dingin mulai deras sejak pukul 21.00 Wita, namun saat itu sempat surut. Kemudian tadi pagi sekitar jam 10.00 Wita kembali deras disertai batu berukuran cukup besar”.

Jembatan Gesing merupakan jalur sangat vital, karena merupakan litasan terdekat menghubungkan Kecamatan Selat dengan Kecamatan Rendang. Jika jembatan sampai putus, untuk menuju Rendang dari Timur atau arah Selat maka warga harus memutar cukup jauh yakni harus lebih dulu ke arah Klungkung melewati Sidemen, Klungkung, Bukit Jambul baru bisa sampai ke kecamatan Rendang.

Di lokasi lain, pasca menerima kiriman banjir lahar dingin Gunung Agung, Jembatan Tukad Unda penghubung By Pass IB Mantra di wilayah Kabupaten Klungkung, persisnya di Desa Tangkas, mulai dipasangi pengaman berupa batu bronjong. Pengaman dengan luasan mencapai 700 meter kubik ini dimaksudkan melindungi pondasi tiang jembatan agar tidak tergerus banjir lahar dingin Gunung Agung.

Pemasangan batu bronjong sudah dimulai sejak Minggu lalu. Tetapi, menurut Gede Sugik pelaksana proyek Kementerian PUPR, pengerjaan sempat tertunda gara-gara keburu “dikirimi” lahar dingin. Untungnya saat itu lahar dingin tidak begitu besar. Katanya: “Dalam situasi seperti ini, kami was-was bekerja. Saat lahar dingin muncul, alat berat harus segera saya amankan dari jalur perairan ke darat”.

Mengantisipasi hal tak diinginkan, Sugik tugaskan seorang karyawan di hulu Tukad Unda sebagai “mata-mata” pemberi info, bila datang lahar dingin, maka dirinya bersama pekerja proyek bisa segera menyelamatkan diri. Jeanya: “Saya terus berkomunikasi dengan teman di hulu, agar menginformasikan jika air naik”. Ni Nengah Ayu Sriani warga Tangkas yang biasa melewati bantaran Tukad Unda mengungkapkan, jika banjir ketinggian air bisa mencapai 2 meter lebih, sampai keluar dari bibir Tukad Unda”. ***ADIT/Dps/Maritim

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *