
Jakarta, Maritim
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) fasilitasi Rp4 miliar untuk 70 industri kecil dan menengah (IKM) komponen otomotif untuk bekerja sama dengan 30 pemasok Agen Pemegang Merek (APM). Tujuannya agar 70 IKM dan industri besar bisa saling bersinergi saling menguntungkan.
“Tahun depan kita akan fasilitasi IKM komponen otomotif Rp4 miliar. Tahun ini sebesar Rp3 miliar. Tapi tidak tertutuo ada revisi,” kata Dirjen IKM Kemenperin, Gati Wibawabingsih, usai acara Link and Match IKM komponen otomotif dengan supliar APM, di Jakarta, Senin (11/12).
Sementara Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto, mengatakan dalam kemitraan ini IKM dapat memperoleh kepastian pasar dan pasokan bahan baku serta mendorong IKM melakukan perbaikan kualitas dan kuantitas. Sistem manajemen, peningkatan SDM, akses informasi, teknologi, perizinan dan hal lainya. Sehingg IKM lebih berdaya saing.
Ditambahkan, saat ini industri otomotif nasional berada pada angka positif. Di mana data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut penjualan mobil Januari-Agustus 2017 mencapai 715.291 unit. Atau naik 3,6 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar 690.200 unit.
Untuk motor, data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pada September 2017 terjual 546.607 unit. Atau relatif stabil dengan tahun lalu.
IKM memiliki 416 sentra komponen otomotif tersebar di Kabupaten Tegal, Klaten dan Purbalingga. Lalu Sidoarjo, Juwana, Pasuruan, Sukabumi dan Bandung. Selanjutnya sekitar 123 IKM tergabung dalam Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif (PIKKO).
Dirjen IKM Gati Wibawaningsih mengatakan, IKM komponen otomotif merupakan salah satu mata rantai dalam siklus bisnis industri kendaraan di Indonesia. Sinergi yang baik antara industri besar dengan IKM komponen otomotif akan mendorong pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebelumnya Kemenperin telah melaksanakan link and match IKM dengan industri besar pada 26 Januari 2017 dan tier 1 dengan wujud temu bisbis. Dilanjutkan penekenan MoU.
Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut, Endang Suwartini, berharap komunikasi pelaku usaha IKM dengan suplier APM terus dilakukan. Sehingga jadi sarana pertukaran informasi soal teknologi permesinan, peningkatan kemampuan SDM, manajemen mutu maupun peluang pasar. (M Raya Tuah)