PASTIKA: TURIS TAKUT KE BALI, GEGARA “BERITA SERAM” MEDIA

Denpasar – Maritim

KETIKA bertemu para pemangku kepentingan untuk membahas kepariwisataan selama fase erupsi Gunung Agung di Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Selasa (12/12/2017), Made Mangku Pastika  Gubernur Bali menilai ketakutan wisatawan datang ke Bali, adalah akibat opini media terhadap dampak letusan. Ujarnya: “Urusan takut itu perasaan, yang terpicu karena opini yang terbentuk lewat. Maka menurut saya, langkah pertama yang harus dilakukan adalah perang propaganda”.

Menurut Pastika, para pelaku industri pariwisata perlu gunakan jasa ahli teknologi informasi dengan mengerahkan orangorang kreatif, tapa menuggu insruksi. Ia beranggapan pemberitaan media arus utama dan media sosial terkait dengan Gunung Agung, cenderung menimbulkan kekhawatiran wisatawan mancanegara datang ke Bali. Dengan gaya bercanda, Pastika katakan berita yang muncul di media arus utama, terkesan “menyeramkan”. Imbuh Pastik: “Kalau enggak seram, enggak laku. Dari segi media memang harus seram. Tetapi dari segi “jualan” pariwisata jutru tidak boleh seram. Karena itu, mari bermedia masing-masing dengan kepentingan, nanti orang percaya yang mana.”

Pastika mengingatkan pelaksanaan hal tersebut tidak bisa sepenuhnya bergantung pada peran pemerintah, karena keahlian pemerintah terbatas untuk menyiapkan hal yang dia sebut perang propaganda itu. Ungkapnya: “Karena biasa berpikir normatif maka otaknya terpasung oleh peraturan-peraturan. Namanya norma, standar, prosedur, dan kriteria”.

Menanggapi pernyataan Jro Mangku itu, Putu Satyawira Marhaendra Ketua Federasi Serikat Pekerja Pariwisata Provinsi Bali berpendapat agak berbeda. Katanya: “Mohon maaf Pak Gubernur. Kebetulan tiyang kerja di restoran, melayani tamu wisman. Dari pengalaman terbukti bahwa informasi kondisi di Bali, lebih jernih diungkapkan oleh wisman. Dua pekan lalu, salah satu wisman sampaikan kesan. Katanya dia terpesona saat berhasil memotret pemandangan Gunung Agung dari Pantai di Nusa Dua. Ujarnya: Ini, lho, yang kamu takutkan. Padahal pemandangannya begitu indah. Oleh sebab itu, tiyang berpendapat, berdasar pengalaman itu, kita dapat “bantuan” tamu-tamu yang sedang berlibur di Bali, untuk ikut berperan dalam mempromosikan Bali lebih efektif”.***ADIT/Dps/Maritim

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *