Kupang – Maritim
PEMERINTAH Timor Leste akan menindaklanjuti rencana impor anak ayam Day Old Chicken (DOC) dan produk olahan ayam dari Indonesia dI awal tahun depan. Dalam rilis resmi Kementerian Pertanian (Kementan), Senin, Timor Leste akan melakukan Import Risk Analysis (IRA) ke unit pengolahan daging ayam di Serang dan Surabaya. Pemerintah negara tersebut juga akan mengimpor DOC Final Stock (FS) dari Kupang pekan ketiga Januari 2018.
Rencana impor anak ayam DOC dan produk olahan lain mengemuka usai pertemuan Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian RI dengan Estanislau A da Silva Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Timor Leste pertengahan Desember 2017. Untuk tahap awal, Timor Leste akan fokus pada unit usaha PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN). Pelaksanaan audit akan dilakukan secara Government to Government (G2G).
Terkait hal itu, I Ketut Diarmta Direktur Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan mengatakan hasil audit ini akan menjadi bahan pertimbangan untuk harmonisasi peraturan di Timor Leste, sehingga akan membuka importasi unggas dan produk unggas dari Indonesia. Ujarnya: “Ditjen PKH akan siapkan unit usaha sesuai persyaratan pihak Republik Democratik Timor Leste (RDTL)”.
Diarmita meyakinkan ayam hidup yang akan diekspor dari Indonesia ialah ayam yang berasal dari peternakan yang telah menerapkan prinsip-prinsip kesejahteraan hewan dan telah mendapat sertifikat kompartemen bebas penyakit AI (Avian Influenza) dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Produk unggas yang akan diekspor juga telah dapat jaminan keamanan pangan berupa Sertifikat Veteriner yang diterbitkan Ditjen PKH.
Kementan menyatakan Indonesia saat ini telah mencapai swasembada daging ayam, telur dan DOC, sehingga siap untuk memenuhi kebutuhan pasar di negara tetangga, seperti Timor Leste. Pungkasnya: “Dalam memenuhi kebutuhan Timor Leste, Indonesia akan cukup mampu bersaing dengan negara lain”.***LIES/Kug/Maritim
