BALI AMAN, KUNJUNGAN CRUISE TUMBUH 10%

Benoa  –  Maritim

HANYA dalam waktu sepekan, mulai tanggal 2 hingga 7 Januari 2018, sebanyak enam kapal pesiar datang secara berurutan mengunjungi Pelabuhan Benoa, Bali. Ke-empat kapal tersebut terdiri dari: MV ”Saphire Princess”, MV “Aldacara”, MV “Regatta”, MS “Astor”, “Vollendam” dan “Silver Shadow”. Masing-masing kapal bertolak dari pelabuan-pelabuhan berbeda, yaitu Singapura, Lembar NTB, Komodo NTT, Tanjung Perak Surabaya Jawa Timur serta Fremantle, Australia.

Read More

“Lima kapal yang berkunjung pada awal tahun ini, dapat langsung sandar di dermaga Pelabuhan Benoa. Namun yang satu unit lagi, akibat keterbatasan panjang dermaga yang ada terpaksa harus berlabuh di luar kolam pelabuhan. Kendati demikian, sesuai komitmen dalam memberi pelayanan prima bagi penumpang yang turun menggunakan tender-boat, kami telah menyiapkan pontoon” ungkap Wayan Eka Saputra General Manager Pelindo III Cabang Benoa, kepada Maritim yang pekan lalu menemuinya di Benoa.

Lebih jauh Wayan Eka katakan bahwa kondisi Gunung Agung yang masih berstatus “awas”, ternyata tak mengakibatkan surutnya kunjungan kapal pengangkut para wisatawan mancanegara (wisman). Hal tersebut dapat dilihat dari sudah adanya konfirmasi rencana kunjungan kapal pesiar yang sampai Jum’at 19 Januari lalu telah tercatat sebanyak 74 cruise call planing, yang akan datang ke Pulau Dewata. Jumlah tersebut merupakan kenaikan 10% dibanding total kunjungan kapal cruise sepanjang tahun 2017 lalu.

Mencermati terjadinya peningkatan animo para penumpang kapal pesiar yang ingin berwisata ke Bali, pada 28 Desember 2017 lalu, Mr. Ho Sze Hou Regional Security Manager APC Carnival Corporation, kembali datang ke Pelabuhan Benoa untuk lakukan pengecekan secara berkala guna memastikan kesiapan pengembangan terminal dan dermaga Pelabuhan Benoa. Hal itu mengingat hampir 50% cruise yang dioperasikan Carnival Corporation yang datang ke Indonesia, dapat dipastikan menyinggahi Pelabuhan Benoa.

Harapan dari fihak Carnival Corporation terhadapPelabuhan Benoa, ternyata tidak terlalu muluk-muluk. Utamanya hanya berupa pemenuhan minimum requairement selaku pelabuhan untuk kapal pesiar, dan pemenuhan tenaga body screener perempuan yang bisa dikerjasamakan dengan fihak lain, merupakan fokus utama selain fasilitas yang dirasa sudah cukup mumadai untuk menerima penumpang kapal pesiar di Bali. Sebelum bertolak kembali ke Singapura pada akhir 2017 lalu, Sze Hou berpesan: “Please increase your number of CCTV and certification of your person in charge as screener”.

Menurut Siti Juairiah Humas Pelindo III Benoa kepada Maritim, makin banyaknya jumlah kunjungan kapal pada bulan Januari tahun 2018 yang mencapai 400%, dan apabila dibanding dengan jumlah penumpang terjadi peningkatan 17 kali dibanding realisasi bulan yang sama tahun 2017. Hal tersebut merupakan hasil gencarnya promosi yang dilakukan pemerintah Indonesia di gelaran  Cruise Shipping Miami, dengan tema utama menjelaskan kondisi Pulau Bali yang aman, karena berbagai obyek wisata utama yang tidak terdampak erupsi Gunung Agung.

Selain itu, perbaikan fasilitas Pelabuhan Benoa selama tahun 2017 yang antara lain berupa perpanjangan dermaga dari semula 290 meter menjadi 340 meter dapat memberi rasa aman dan nyaman bagi wisatawan. Lbih-lebih dengan adanya free wifi dan fasilitas lain, terbukt mampu menumbuhkan kesan tersendiri dalam menikmati eksotika Pulau Dewata.

“Kami menampung semua kritik dan saran dari ships owner, agent, awak kapal dan  penumpang kapal pesiar. Semua itu kami terima dengan hati terbuka, yang menjadi pemicu dalam mencapai kemajuan bersama” tutur I Wayan Eka Saputra, ketika menjawab beberapa pertanyaan Mr. SzeHou lewat e-mail, sebagai cara menjaga hubungan baik antara operator pelabuhan dengan pemilik kapal.***ERICK A.M.    

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *