SEBAGAI inovasi mempercepat dan mempermudah proses pemesanan layanan jasa kepelabuhanan PT Pelabuhan indonesia III (Persero)/Pelindo III segera luncurkan aplikasi mobile Home Terminal. Dengan manfaatkan teknologi itu pengguna jasa dapat memesan berbagai jasa kepelabuhanan cukup melalui aplikasi smartphone. I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra CEO Pelindo III, pada acara peluncuran Home Terminal di Kantor Perwakilan Pelindo III, di Menteng, Jakarta, katakan: “Ada empat fitur layanan yang terintegrasi dengan sistem operasi terminal (TOS). Meliputi vessel service, port activities, logistics, dan container management. Fitur tersebut juga memungkinkan pengguna jasa memantau pergerakan kapal dan barangnya secara real-time online”.
Pada kesempatan itu, CEO Pelindo III melakukan live demo penggunaan fitur aplikasi layanan tidak terbatas pada pemesanan jasa pemanduan, penundaan, dan tambat kapal. Tetapi juga pengurusan dokumen, port cleareance secara terintegrasi. Jelasnya: “Lebih dari itu customer juga peroleh efisiensi pengurangan biaya operasional, dapat memantau posisi layanan secara real time online, serta kemudahan karena simplifikasi layanan”.
Menurutnya, aplikasi Home Terminal dihadirkan sebagai nilai tambah layanan dari Pelindo III yang manfaatnya dapat langsung dirasakan customers. Serta merupakan mediamarketing dan informasi ke customer dan pasar (marketplace), serta implementasi model pemasaran yang customer-based oriented. Imbuhnya: “Home Terminal sepenuhnya karya anak bangsa dari tim information technology Pelindo III, didukung entitas internal seperti PT Terminal Petikemas Surabaya, PT Terminal Teluk Lamong, PT Pelindo Marine Service, PT Lamong Energi (LEGI), PT Pelindo Energi Logistik, dan PT Berkah Multi Cargo. Juga sejumlah instansi eksternal di pelabuhan dilibatkan mengembangkan aplikasi, antara lain Main Line Operator (MLO), Organda, pengelola depo, consignee, EMKL, freight forwarder, serta perusahaan dan agen pelayaran.
Sebelumnya sudah ada 7 perusahaan pelayaran yang siap gunakan aplikasi ini. Untuk aplikasi yang mengintegrasikan semua layanan jasa kepelabuhanan, Home Terminal menjadi yang pertama di Indonesia. Aplikasi ini merespon kebutuhan pengguna jasa dengan inovasi teknologi. Peningkatkan efisiensi pada bisnis proses yang dicapai, hingga distrupsi teknologi mulai masuk ke industri logistik dan maritim, jadi bukti transformasi Pelindo III yang berbasis 3 aspek: people, process, and technology, mulai membuahkan hasil positif. CEO Pelindo III jelaskan: “Karena proses bisnis di pelabuhan secara prosedur dan praktiknya hampir sama, maka penggunaan aplikasi Home Terminal sangat potensial diterapkan di pelabuhan lain”.
Pada kesempatan itu, Mohammad Iqbal Commercial & Operational Director Pelindo III paparkan, awalnya aplikasi tersebut ditujukan untuk pelayanan pemanduan, penundaan, penyandaran kapal, pengisian bahan bakar, pengisian air bersih, jasa tambat, layanan kapal, port clearance, penampungan limbah, daya kelistrikan, crew transfer, dan jasa-jasa lainnya. Dalam layanan kapal, pengguna aplikasi dapat melihat total biaya pengiriman serta melacak posisi kapal saat itu juga. Juga dapat memilih pemandu yang terbaik.Menurutnya, layanan pandu sering dinlai sebagai momok terbesar pengusaha, karena adanya anggapan mereka selalu minta “jatah” tiap kali pengiriman barang. Guna tingkatkan citra pemandu, nantinya akan diberikan bintang kepuasan oleh pelanggan setiap selesai diproses.Dengan model seperti ini Iqbal yakin tak akan ada pemandu yang nakal, karena jika tak bisa memuaskan konsumen, mereka akan diberi penilaian buruk hingga dapat mengurangi jam berlayar
Aplikasi iniditerapkan bertahap mulai 1 Februari 2018 untuk vessel services di TPS dan TTL. Tahap berikutnya di bulan Maret akan diperluas ke layanan seluruh terminal di Tanjung Perak. Kemudian di bulan April meningkat hingga layanan logistik sampai ke depo petikemas dan selanjutnya container management.Setelah beroperasi penuh, aplikasi ini dapat layani seluruh kebutuhan utama jasa kepelabuhanan. Rantai birokrasi akan terpotong, hingga sangat efisien. Kemudian kemampuannya untuk memonitor pergerakan kapal dan petikemas dapat dikembangkan untuk kendalikan dan mengevaluasi layanan lain, misalnya tingkat dwelling time di pelabuhan. ***ERICK A.M.