SEBAGIAN besar tenaga kerja asal Bali, tercatat memilih bekerja di kapal-kapal pesiar dengan tujuan utama ke Miami, Amerika Serikat. Untuk yang pilih bekerja di bidang terapis spa maupun perhotelan, mayoritas berada di Turki. Untuk itu, Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Denpasar menarget 6.500 tenaga kerja asal Bali akan dikirim ke luar negeri pada 2018 ini. Ilham Achmad, Kepala BP3TKI Denpasar mengatakan target ini terus meningkat sejalan realisasi tiap tahun yang selalu terpenuhi. Pada 2017, realisasi peniriman tenaga kerja Bali tercapai 5.000 orang.
“Target tiap tahun selalu terealisasi, sektor yang ditempatkan misalnya spa terapi, awak kapal pesiar, maupun sektor hospitality di hotel-hotel,” katanya, Jumat lalu.
Kendati jumlah pengiriman tenaga kerja Bali ke luar negeri terus meningkat, namun jumlah ini masih tidak sebanyak pengiriman pada 2013, yang di tahun itu mencapai jumlah 22.000 tenaga kerja.Menurut Ilham, penurunan ini bisa disebabkan makin kurangnya minat masyarakat Bali bekerja ke luar negeri, atau juga dari banyak yang tak melampiri dokumen sah sehingga jumlahnya tidak terdeteksi. Terkait itu, BP3TKI Denpasar saat ini mewaspadai pengiriman TKI ilegal dari Bali.
Menurut asumsi Kepala BP3TKI Denpasar, tenaga kerja yang hendak berangkat ke luar negeri sering mengelabui petugas dengan hanya mengurus ijin untuk berlibur, dengan tujuan Singapura. Ketika sudah seminggu di Singapura, merekabertolak lagi ke luar negeri tempatnya bekerja.Modus ini tak hanya merugikan negara tetapi juga tenaga kerja tersebut.Salah satu yang masih diperbincangkan yakni musibah yang menimpa TKIasal Singaraja, yang pada awalnya mengikuti program magang di Amerika Serikat. Namun, setelah selesai, dia tetap melanjutkan kerja.Tidak disangka, di sana dia tertimpa musibah dan meninggal. Hingga saat ini pemulangan jenazahnya masih sulit dilakukan, karena untuk itu diperlukan dana sekitar Rp350 juta.
Turki ternyata juga meminati tenaga kerja asal Bali untuk mengisi posisi profesional pada hotel inernasional bintang 3 hingga 5.Menurutnya, tenaga kerja asal Bali memiliki hospitality yang sudah terkenal mumpuni hingga sesuai untuk kebutuhan pariwisata. Selain Turki, masih ada 70 negara lain yang meminati tenaga kerja asal Bali. Kebanyakan negara-negara tersebut berada di Eropa. Namun, persaingan untuk bekerja di luar negeri juga cukup banyak. Antara lain datang dari Thailand dan Filipina.
Selain kebutuhan pariwisata, tenaga kerja asal Bali juga banyak diminta bekerja di bidang kesehatan menjadi perawat. Namun kini keinginan itu makin menyusut, karena upah yang diterima dinilai tak beda jauh dengan yang bisa diterima di dalam negeri, khususnya di Bali. Adapun negara yang meminati perawat dari Bali yakni Hongkong, Dubai, Arab Saudi hingga Jepang.
“Permintaan perawat cukup banyak,tetapi para pekerja dari Bali kurang berminat. Sebabkalau dia mem buka klinik sendiri di Bali, utama di Denpasar, penghasilannyaakan jauh lebih besar” pungkas Ilham Achmad.***ADIT/Dps/Maritim.