JAKARTA, MARITIM.
Tim Unit Reaksi Cepat (URC) Pengawas Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan telah diterjunkan menyusul insiden ambruknya tiang pancang pada proyek konstruksi tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), di jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, Selasa 20/2) dinihari.
Selain menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan kerja, Tim URC juga mendalami kemungkinan adanya pelanggaran yang berkaitan dengan norma ketenagakerjaan.
“Kita telah terjunkan tim URC untuk menyelidiki kasus ini. Kita juga ingin memastikan hak-hak pekerja yang menjadi korban kecelakaan terpenuhi dengan baik,” kata Direktur Pembinaan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PNK3) Kemnaker Herman Prakoso Hidayat di Jakarta, Selasa (21/2).
Dikatakan, Tim URC diturunkan sejak adanya laporan ambruknya konstruksi tol tersebut. Tim juga berkoordinasi dengan aparat dan pihak berwajib terkait untuk mendalami kecelakaan tersebut.
Menurut Herman, aspek K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) yang diselidiki oleh tim URC berkaitan dengan sarana dan prasarana K3 di lingkungan kerja. Seperti penyediaan alat pelindung pekerja, penerapan sistem manajemen K3 dan sebagainya.
“Saat ini masih dalam proses penyelidikan” katanya.
Tim URC juga akan mendalami hal-hal yang berkaitan dengan pemenuhan hak-hak pekerja. Seperti biaya pengobatan, jaminan sosial, upah, dan sebagainya.
Hingga saat ini, berdasarkan laporan sementara ada 7 orang yang menjadi korban kecelakaan tersebut. Mereka berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Enam orang masih dalam perawatan di Rumah Sakit UKI, Jakarta Timur. Mereka adalah Supri, Kirpan, Sarmin, Rusman, Joni Arisman dan Agus. Sedang satu orang bernama Waldi, dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Herman manambahkan, semua korban mengalami luka dan menjalani rawat inap di rumah sakit. Biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Kecelakaan tersebut terjadi Selasa dinihari ketika pekerja tengah melakukan pengecoran. Bekisting pierhead atau cetakan untuk pengecoran beton pierhead jatuh, hingga mengakibatkan tujuh orang pekerja mengalami luka-luka. Proyek tol tersebut dikerjakan oleh PT Waskita Karya.
***Purwanto.