KAPAL kemanusiaan pengangkut10.000 ton beras bantuan untuk rakyat Palestina, pekan lalu berangkat dari Dermaga Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Pelabuhan Tanjung Perak. Kegiatan yang diinisiasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) dengan melibatkan seluruh elemen bangsa Indonesia ini mengirim bantuan secara bertahap. Pemberangkatan dihadiri Ahyudin, Presiden ACT, dan Salman Al Farisi Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan Kementerian Luar Negeri RI.
Berlayarnya kapal kemanusiaan menandakan besarnya kepedulian bangsa Indonesia dalam merespons krisis kemanusiaan yang menimpa rakyat Palestina. Hal ini disampaikan Ahyudin, di sela seremoni pelepasan kapal kemanusiaan Palestina. Imbuhnya: “Apa yang kita berikan untuk rakyat Palestina, memperlihatkan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki kepedulian mendalam erhadap bencana kemansiaan. Kita tidak akan kekurangan narasi kebaikan. Bangsa ini tak boleh sepi dari ikhtiar-ikhtiar kebaikan untuk kehidupan ummat manusia”.
Ditempat terpisah, Joko Noerhudha Direktur Utama PT TPS nyatakan “Kami merasa terhormat dan bangga karena dipercaya jadi tempat berangkatnya bantuan kemanusiaan setelah sebelumnya di tempat yang sama sukses mengirim 1.000 ton beras ke Somalia, 2.000 ton untuk pengungsi Rohingya, dan sekarang 10.000 ton beras untuk warga Palestina”.
Bantuan beras yang dilayarkan menuju Palestina dihimpun dari beberapa kabupaten yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur, antaranya Bojonegoro, Ponorogo, Ngawi, Sragen, Purwodadi, Rembang, dan Blora. Proses pengumpulan beras ini telah dimulai sejak panen raya Awal Februari silam.Seluruh kegiatan pengumpulan hasil panen hingga pengemasan beras berpusat di Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) binaan ACT di Desa Jipang, Kabupaten Blora. Menurut Koordinator LPM Harun Susanto, lebih dari dua ratus relawan terlibat dalam proses panen hingga pengangkutan beras dnan kapal kemanusiaan Palestina. Ujar Harun: “Terdapat lebih200 relawan yang bertugas menggiling gabah, mengemas, dan mengangkut beras ke truk-truk kecil maupun petikemas”.
Beras-beras kualitas terbaik yang dipanen petani Indonesia ini kemudian diangkut menuju Terminal Petikemas Surabaya. Kapal kemanusiaan utuk Palestina akan berlayar sejauh 9.270 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 40 hari. Memungkasi penjelasan, Joko Noerhudha mengatakan: “Mudah-mudahan bantuan beras ini dapat berlayar hingga tujuan dengan lancar dan selamat, serta bisa meringankan beban warga Palestina”.***ERICK A.M.