LELANG proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) angkutan massal berbasis rel berupa trem yang segera dibangun di Surabaya, akan dibuka Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam waktu tiga bulan ke depan. Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan mengatakan Detail Engineering Design (DED) proyek trem sudah rampung dan diharapkan akhir tahun ini pembangunan sudah dapat dimulai.
“DED trem sudah selesai, jadi ini sekalian saya sosilisasi. Saya beberapa kali ketemu Bu Risma Walikota Surabaya, untuk membahas trem dan beliau sedemikian antusias supaya perencanaannya selesai tahun ini,” jelasnya sesuai Dialog Nasional ‘Sukses Indonesiaku’ di Unair, Selasa lalu.
Menhub juga menjelaskan sesuai skema yang ditetapkan Kemenhub, pembiayaan proyek trem Surabaya ini akan menggunakan dana kolaborasi dari pemerintah daerah dan swasta atau skema Kerjasama Pemanfaatan Badan Usaha (KPBU), dengan nilai Rp4,5 triliun. Nantinya pemerintah akan memberi dana. Namun karena anggaan dari APBN hanya sebesar Rp.1 triliun, maka harus ada kontribusi fihak swasta dan juga PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Dalam perencanaan jalur trem Surabaya akan membentang sepanjang 17 Km yang menguhubungkan Surabaya Selatan dengan Surabaya Utara, dimulai dari Joyoboyo sampai Jl. Rajawali. Jalur trem bakal memiliki 29 transit atau titik pemberhentian.
“Headway-nya nanti 6 menit. Terkait dengan berapa besaran tarif, masih kita survei dulu. Prinsipnya harus cukup terjangkau masyarakat, karenanya akan ada subsidi” pungkas Menteri Perhubungan. ***AYUDHIA/Sub/Maritim