Tanjung Perak – Maritim
DUALISME kepengurusan Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Jawa Timur yang sempat memanas, akibat munculnya kubu Capt Priyanto dan kubu Kody Lamahayu Fredy, berakhir dengan islah yang terjadi saat sosialisasi tarif OPP/OPT di kantor DPW ABMI Jatim yang kembali menempati “Gedung Abdul Gowi”, Rabu (29/2/2018). Hal ini terjadi beberapa waktu setelah APBMI Jatim kubu Capt Priyanto melaksanakan Musyawarah Wilayah ke III dan berhasil memilih Capt Haryono menjadi Ketua DPW, kendati hal tersebut dapat reaksi reaksi tajam dari kubu Kody Lamahayu.
Berkat niat baik yang didasari loby-loby intensif oleh dua belah fihak, “perseteruan” dapat diselesaikan hingga terjadilan rekonsiliasi yang diharap menjadi solusi permanen, setelah Capt Haryono diterima ke lingungan semula, dan ditetapkan menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua DPW APBMI, denga posisi Ketua yang tetap dijabat Kody Lamahayu.
Guna meneguhkan islah tersebut Wakil Ketua DPP APBMI Sahat Simatupang mantan Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak berkenan hadir dalam acara sosialisasi tarif OPP/OPT untuk Pelabuhan Tanjung Perak. Dalam kesempatan itu, Sahat “memerintahkan” kepada pengurus DPW APBMI Jawa Timur segera lengkapi dokumen administrasi organisasi hasilrekonsiliasi. Ujarnya: “Guna menciptaka tertib organisasi, DPP berharap supaya APBMI Jatim segera melengkapi dokumen administrasi organisasi. Setelah dilakukan pertemuan pleno di sini, hasilnya akan segera disahkan oleh DPP”.
Penegasan Sahat tersebut disampaikan di hadapan sekitar 120 pengusaha PBM anggota APBMI Jawa Timur dalam acara Sosialisasi Tarif OPP/OPT 2018. Mewakili pengurus DPP APBMI Sahat mengatakan, bahwa di beberapa daerah lain di Kawasan Timur Indonesia yang sempat terjadi perpecahan APBMI, seperti di Bajrmasin dan Ambon, sekarang telah berhasil dipersatukan kembali.
Kepada Maritim di Surabaya, Sahat Simatupang menyataan optimimenya, asosiasi terdepan di pelabuhan itu akan kembali menggairahkan bisnis bongkar muat di tanah air. Menurut Sahat gelar rekonsiliasi APBMI Jatim tersebut jadi lebih berkesan, karena dihadiri hampir semua tokoh-tokoh cabang atas pemucuk institusi pelabuhan, pengurus asosiasi dan didukung para senior bisnis PBM. Diantaranya, TF. Sitorus mantan ketua APBMI saat asosiasi pelabuhan Tanjung Perak masih kompak, Ramdin mantan sekretaris dan Romzi Abdullah Abdat, pakar penghitungan tarif pelabuhan yang kini jadi ketua GINSI Jatim.***ERICK A.M.