Tanjung Perak – Maritim.
DALAM rangka penembangan dermaga kapal pesiar, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III, telah menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kota Liverpool, Inggris. Penjajakan tersebut merupakan bagian dari program Sister City antara Surabaya, Jawa Timur, dan Liverpool. Joe Anderso Wali Kota Liverpool mengatakan pihaknya sudah melihat pertumbuhan ekonomi Surabaya yang fenomenal. Dia menilai geliat perekonomian di kota ini tak lepas dari peran Pelabuhan Tanjung Perak yang impresif.
Anderson datang ke Surabaya bersama Gary Millar Wakil Wali Kota Liverpol dan Moazzam Malik Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik. Melalui siaran pers Senin (19/3/2018), Millar mengatakan: “Kami sedang membangun terminal kapal pesiar baru di Liverpool dan bisa banyak berbagi pengalaman tentang bagaimana pengelolaan bisnis dan bagaimana berhubungan dengan para pemangku kepentingan di sekitarnya”.
Pada kesempatan itu, Millar mengundang Pelindo III untuk hadir dalam ajang International Business Festival di Liverpool pada Juni 2018 mendatang. Millar yang pernah mengunjungi Surabaya pada Februari 2018 menyebut pihaknya bisa mengatur pertemuan antar pengelola terminal kapal pesiar. Ujarnya: “Dalam kaitan kerjasamaSister City, agar terjalin relasi bisnis yang menjadi quick wins atau win-win solution”.
Di sisi lain, Dubes Moazzam Malik menekankan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Untuk itu, Kedutaan Inggris menawarkan kerja sama antara Pelindo III dengan universitas maritim “Liverpool John Moore’s University” (LJMU). Terkait hal tersebut, Husein Latief Direktur Teknik & ICT Pelindo III jelaskan beberapa pegawai perseroan merupakan lulusan pascasarjana LJMU. Sekitar 100 pegawai juga disekolahkan ke berbagai kampus di Inggris, Swedia, Belanda, Australia, hingga Korea Selatan.
“Kapasitas SDM di Pelindo III ditingkatkan sesuai dengan spesialisasi antara lain sisi operasional, manajemen bisnis, hingga safety. Kami fokus pada pengembangan kemampuan yang sifatnya vokasional. Pelindo III juga terbuka untuk kerja sama penyusunan kurikulum pendidikan maritim dengan LJMU” jelas Husein Latief.***AYUDHIA/Sub/Maritim).
