ZAINUL Majdi yang ebh tenar dengan sebutan Tuan Guru Bajang, Gubernur Provinsi Nusa Tengara Barat (NTB), katakan Pemprov NTB membidik volume ekspor jagung sebanyak 300.000 ton sepanjang tahun 2018. Sepertiga volume ekspor bakal disumbang lima wilayah administratif di Pulau Sumbawa. Menurut Gubernur, target ekspor ditetapkan berdasar tren produksi dalam tujuh tahun terakhir. Kata Tuan Guru: “Saat ini salah satu wilayah NTB yang jadi lumbung jagung adalah Sumbawa. Jadi tak salah Kementerian Pertanian pilih Sumbawa sebagai tempat pengiriman jagung ke Filipina”
Untuk tahap awal, pengapalan ekspor perdana ke Filipina dilakukan di Pelabuhan Badas sebanyak 11.500 ton. Manager PT Pelindo III Pelabuhan Badas, Wahyu Wirawan mengatakan pihaknya sudah melakukan persiapan sejak lima hari sebelum pengapalan. Ekspor jagung perdana ke Filipina diangkut menggunakan dua kapal, yakni MV “Sea Dragon” dan MV “Royal 16”, masing-masing dengan kapasitas 6.600 ton dan 4.900 ton. Menurut Wahyu berat muatan dipastikan akurat, karena Pelabuhan Badas memiliki fasilitas jembatan timbang. Pelindo III juga memastikan kelancaran layanan antrean truk-truk pengangkut.
Dikatakan pula, Nusa Tenggara yang jadi cakupan wilayah kerja Pelindo III memiliki potensi hasil bumi yang melimpah. Namun belum dapat dioptimalkan, karena transportasi yang belum memadai. Karena itu, Pelindo III mulai mengembangkan infrastruktur pelabuhan di Nusa Tenggara, berupa pembangunan 11 terminal penumpang yang 4 diantaranya akan dapat selesai tahun ini. Pelindo III juga akan meningkatkan kapasitas Pelabuhan Waingapu untuk mendukung industri gula dan perkebunan tebu di Pulau Sumba.***ADIT/Sub’Maritim.