Jakarta, Maritim
Kebanyakan orang mungkin belum pernah mendengar mengenai corak khas batik dari sebuah kota di timur Jawa ini. Bermula dari impian untuk melestarikan kebudayaan lokal, Anjani Sekar Arum mendirikan sanggar dan galeri batik Andaka di kota berhawa dingin, Batu, Malang, Jawa Timur. Didirikan pada Agustus 2014, wanita 26 tahun ini mendesain sendiri berbagai motif kain dengan menyuguhkan corak batik berbeda dengan motif bantengan, khas Batu. Itulah Batik Bantengan.
Dari sanggar tersebut, Anjani berhasil menarik minat anak-anak di tempat tinggalnya dan mengajari mereka bagaimana jadi pembatik. Seusai pulang sekolah, sekitar 58 anak meluangkan waktunya untuk belajar membatik di sanggar Andaka dan mampu menghasilkan 45 lembar batik per bulan. Melalui kegiatan positif ini, Anjani bukan hanya melestarikan kebudayaan lokal, tapi juga berhasil menularkan keahlian untuk generasi muda di daerahnya.
Dari inisiastif melestarikan Batik Bantengan ini, Anjani berhasil menjadi salah satu penerima apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards, sebuah program yang diinisiasi PT Astra International Tbk. Suatu kegiatan untuk menjaring anak-anak muda Indonesia yang memiliki kegiatan pemberdayaan di sekitarnya mulai dari ujung timur hingga barat Nusantara.
Sejak pertama kali diadakan pada 2010, Jumat (22/3), untuk ke 9 kalinya Astra kembali meluncurkan program SATU Indonesia Awards. Dengan menghadirkan penerima apresiasi 2017 kategori Kewirausahaan Anjani. Kick-Off SATU Indonesia Awards dihadiri juri sekaligus pakar teknologi informasi Onno W Purbo dan Guru Besar Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta Prof Fasli Jalal.
“Pelaksanaan kegiatan ini merupakan komitmen Astra dalam mendukung upaya peningkatan kesejahteraan Indonesia. Harapannya, dapat memunculkan generasi muda potensial, kreatif dan mampu melakukan perubahan,” katan Chief of Corporate Communications, Social Responsibility and Security PT Astra International Tbk, Pongki Pamungkas.
Kini terdapat 46 orang penerima apresiasi SATU Indonesia Awards nasional dan 75 orang penerima apresiasi tingkat provinsi. Mereka telah berkarya dalam kategori kesehatan, pendidikan, lingkungan, wirausaha, teknologi dan kelompok.
Dewan juri SATU Indonesia Awards 2018 terdiri atas Prof Emil Salim (Dosen Ilmu Lingkungan Pasca Sarjana Universitas Indonesia), Prof Nila Moeloek (Menteri Kesehatan), Prof Fasli Jalal (Guru Besar Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta), Ir Tri Mumpuni (Pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan), Onno W Purbo Ph.D (Pakar Teknologi Informasi) dan juri tamu CEO dan Founder GO-JEK Nadiem Makarim. (M Raya Tuah)