SEBAGAI antisipasi hadapi Iedul Fitri tiga bulankedepan, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Emas Semarang sudah mulai mengidentifikasi masalah dan persiapan yang akan dilakukan menghadapi masa Angkutan Lebaran 2018. Amad Wahid, Kepala KSOP Semarang jelaskan: “Di Pelabuhan Tanjung Emas, diproyeksikan akan terjadi lonjakan arus penumpang kapal dari Kalimantan, denan pelabuhan pemberangkatan Kumai, Sampit, Banjarmasin, bahkan Balikpapan”.
Selain dari Semarang, arus penumpang kapal laut berasal dari Tanjung Priok Jakarta, bisa juga dari Kijang dan Batam serta daerah lain. Imbuh Wahid: “Kebanyakan mereka para pekerja yang akan rayakan Lebaran bersama keluarga di kampung. Adapun dari Jakata yang
perlu diantisipasi adalah angkutan mudik dengan kapal laut yng terdiri dari penumpang atau sepeda motor yang dikoordinir Kemenhub dan instansi lain”.
Sebagai antisipasi hadapi berbagai kemungkinan, KSOP bersama operator akan siapkan angkutan umum dari Pelabuhan Tanjung Emas ke berbagai kota tujuan. Jadi, begitu turun kapal di Semarang mereka bisa naik bus AKAP/AKDP ke daerah tujuan masing-masing.
Dikatakan, untuk wilayah KSOP Semarang biasanya persiapan secara efektif termasuk uji petik kapal dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan, baru dilakukan dua bulan menjelang Lebaran. Namun meskipun saat ini masih sekitar tiga bulan jelang Lebaran, telah antitipasi telah dilakukan. Menurutnya saat ini ada delapan kapal yang menjadikan Tanjung Emas sebagai home based. Mereka termasuk kapal-kapal Pelni dan Dharma Lautan Utama yang melayani tujuan Jakarta, Kumai, Sampit, Banjarmasin, Surabaya dan ke Pulau Karimun Jawa di Jepara.***AYUDHIA/Sub/Maritim