REALISASI INVESTASI DI BALI RP.17,45 TRILIUN

Denpasar, Maritim

INVESTASI di Bali pada 2017, terrealisasi senilai Rp.17,45 triliun atau naik tipis sebesar 8,9% dibanding tahun 2016 senilai Rp16,05 triliun. Hal itu diduga karena investor tahan rencana mereka tahun lalu, dan memilih akan merealisasikan pada tahun ini menjelang pelaksanaan IMF& World Bank Annual Meeting pada Oktober tahun ini.

Menurut Ida Bagus Perwata Kepala Dinas Penanaman Modal & Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) ajang pertemuan tahunan bank dunia dan dana moneter internasional itu dinilai akan mampu menarik lebih banyak investasi. Jelasnya: “Diprediksi realisasi tahun ini akan lebih besar, karena rerata investor meningkatkan kinerja untuk pelaksanaan IMF-WB yang membutuhkan infrastruktur dan keperluan lainnya”.

Berdasar data DPMPTSP Bali, realisasi penanaman modal asing senilai Rp6,19 triliun, sedang penanaman modal dalam negeri Rp11,26 triliun. Dibanding realisasi tahun sebelumnya, nilai PMA mengalami penurunan hingga 50% sedang PMDN turun tipis. DPMSTP Bali mencatat, dari total investasi tersebut, total proyek yang didanai sebanyak 1.197 lokasi untuk PMDN dan 3.055 proyek untuk PMA. Daerah yang paling besar jadi tujuan investasi adalah Kota Denpasar senilai Rp5,6 triliun, disusul Kabupaten Klungkung Rp2,8 triliun. Sisanya tersebar di Badung Rp1,01 triliun, Buleleng Rp1,2 triliun, Karangasem Rp223 miliar, Jembrana Rp274 miliar, Tabanan Rp60,69 miliar, Gianyar Rp525 juta, dan Bangli Rp26 miliar.

Sektor yang masih jadi tujuan utama adalah tersier, yakni hotel dan restoran, perdagangan, reparasi, perumahan, kawasan industri dan perkantoran. Parwata katakan realisasi tahun lalu telah lebihi target Rp14 triliun. Menurutnya, meskipun hanya naik tipis, tetapi ada kabar menggembirakan yakni tren dominasi PMDN terhadap PMA. Jelas Perwata: “Memang ada penurunan nilai, tetapi komposisinya lebih besar. Itu cukup mengembirakan, karena sejak lama harapannya memang kami berupaya agar porsi modal dalam negeri lebih besar karena alasan multiplier effect-nya terasa di dalam negeri”.

Causa Iman Karana Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali menuturkan realisasi investasi pada tahun lalu ikut ditopang realisasi triwulan IV/2017 yang masih tumbuh kuat meskipun sedikit melambat, yang disebabkan peningkatan kinerja investasi non bangunan. Sedang investasi bangunan tetap tumbuh lebih tinggi sejalan dengan pengerjaan beberapa proyek fisik, dalam rangka peningkatan kapasitas usaha dari perhotelan maupun pengerjaan infrastruktur dalam rangka hadapi pertemuan tahunan IMF-WB 2018.***ERICK A.M.

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *