KEMENTERIAN Badan Usaha Miik Negara (BUMN) menyambut baik langkah PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)/Pelindo IV, yang sejak Senin (9/4/2018) kemarin perluas pelayanan ekspor langsung (internasional direct call), rute Kariangau, Balikpapan – Shanghai, Tiongkok, melalui terminal petikemas PT Kaltim Kariangau Terminal, anak usaha Pelindo IV. Lewat rilis, Rini M. Soemarno Menteri BUMN menyataan: “Momen ini merupakan bentuk kehadiran BUMN untuk negeri yang jadi pilar utama meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi daerah Kalimantan Timur”.
Sebelumnya, Pelindo IV juga telah menyelenggarakan direct call melalui tiga pelabuhan yang dikelolanya, yaitu: Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Sorong, dan Pelabuhan Bitung, sebagai langkah nyata BUMN, Pelindo IV, dalam upaya peningkatan ekonomi, peningkatan ekspor dari Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Direct call dari PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) ini akan menjadi Hub Internasional untuk Kaltim. Untuk skala lebih luas, pelaksanaan direct call melalui Pelabuhan Balikpapan telah memberi stimulus positif bagi perekonomian Kaltim dan sekitarnya. Salah satunya dengan menekan biaya logistik USD 300 – 500 per petikemas serta memangkas durasi pengiriman komoditas ke sejumlah negara tujuan ekspor, dari yang semuladiperlukan waktu pelayaran 25-30 hari, menjadi hanya berkisar 9 hari. Karennya, Kementerian BUMN mengimbau ke pemda untuk bersama sukseskan program agar dapat berkesinambungan serta meningkat dari tahun ke tahun.
Lebih jauh, Menteri BUMN mengatakan, pihak Kementerian BUMN mendukung penuh dan memberi apresiasi atas inisiatif BUMN dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Dukungan Kementerian BUMN juga diberikan ke Pelindo IV mewujudkan proyek strategis tol laut.
Saat ini, dilaporkan oleh manajemen Pelindo IV, sejumlah proyek strategis telah selasai dan siap beroperasi, antara lain; dermaga pelabuhan dan terminal petikemas Ternate, Jayapura, Merauke, Biak, dan Ambon.
Sejalan dengan itu, Pelindo IV diharapkan terus menjaga komitmennya dalam hal pelayanan publik yang sangat berdampak pada penurunan harga logistik, efisiensi waktu, hingga dapat menumbuhkan ekonomi daerah dan nasional. Terkait hal itu, Doso Agung Dirut Pelindo IV katakan: “Selain biaya logistik bisa lebih hemat, daya saing produk pun akan bisa meningkat. Seperti ikan beku jauh lebih segar bila lewat jalur direct call, karena waktunya lebih singkat. Dan hal tersebut tentu akan memberi multiplier effect bagi KTI”.
Ekspor langsung perdana PT Kaltim Kariangau Terminal dilepas Kementerian BUMN, yang diwakili Ahmad Bambang, Deputi Bidang Usaha Konstruksi Sarana dan Prasarana Perhubungan. Ekspor langsung perdana berupa 100 petikemas dari Balikpapan bekerjasama dengan perusahaan pelayaran SITC asal Hong Kong, menggunakan kapal “Meratus Tomini” dengan rute pelayaran Balikpapan – Shanghai. Komoditas yang diangkut berupa coconut fiber dan kayu olahan.***MRT/2701.